Tidak terasa, sudah hampir 1 tahun kita tidak bertemu. Aku
bahkan tidak menyangka bisa bertahan selama ini, begitu keras kepala tetap
mencintaimu. Dan sekarang, aku sedang menghitung jam demi jam untuk menyambut
mu kembali hadir di depan pintu rumahku. Di tempat yang sama saat kita bertemu
setahun yang lalu. Kamu terlambat beberapa jam, tapi aku tak bisa marah ataupun
kecewa padamu. Karena kau sudah mengabariku dan aku tau aku bukan
siapa-siapamu. Hanya dengan mengetahui kamu masih mengingatku dan menyempatkan
mampir ke rumahku saja sudah membuatku sangat bersyukur. Setidaknya aku masih
lebih penting daripada teman-teman mu yang lain. Meski kenyataannya aku tetap
bukan siapa-siapa. Meski kenyataannya hanya sunyi bisu yang menemani pertemuan
kita. Kekakuan dan kecanggungan yang seharusnya sudah lama hilang masih saja
menghiasi. Entah sudah yang ke berapa kalinya aku terpaku memandangmu sibuk
dengan hape mu, di satu sisi aku sedikit marah karena kau masih saja sibuk
dengan pacar kecilmu itu, tapi di sisi lain aku justru berkeras memahami
kesibukanmu dan aku bahagia, dengan begitu aku bebas memperhatikan mu, aku
bebas menikmati ciptaan Tuhan yang dianugerahkan padamu. Aku jatuh cinta padamu
lagi, berkali-kali dan masih tetap dengan orang yang sama. Aku berjuang keras
mengatur debaran jantungku saat melihatmu dan di sisimu. Dan di saat yang
bersamaan, aku harus bersikap seelegan mungkin menghadapimu. Aku harus
berpura-pura bahagia, tertawa dan bercanda denganmu sedangkan dalam hatiku, di
sana ada kebimbangan menyergap. Orang yang aku cintai ada di hadapanku, tapi
aku tetap tak bisa berbuat apa-apa. Aku tetap tak bisa memiliki hatinya. Aku
hanya harus bersabar dengan keras kepala terus mencintainya. Menjadi tempat
singgah sementara bagimu saja aku sudah harus sangat bersyukur. Tak peduli jadi
yg pertama atau terakhir, aku bahagia menjadi bagian hidupmu. Tak peduli kamu
datang kemudian pergi, aku datang dan tetap bertahan. Terhitung mulai hari ini,
aku berjuang lebih keras dari biasanya untuk melupakanmu, mengenyahkan
bayanganmu dari otakku. Menetralkan segala perasaan yang mengganggu. Dan aku
yakin aku bisa melalui itu semua. Terima kasih pernah hadir walau sekejap,
terima kasih pernah singgah walau sesaat, terima kasih pernah datang walau
akhirnya kau pergi lagi.
29052014 ^_^
*aylia*