Jumat, 11 Juli 2014

Menyambutmu Kembali



Tidak terasa, sudah hampir 1 tahun kita tidak bertemu. Aku bahkan tidak menyangka bisa bertahan selama ini, begitu keras kepala tetap mencintaimu. Dan sekarang, aku sedang menghitung jam demi jam untuk menyambut mu kembali hadir di depan pintu rumahku. Di tempat yang sama saat kita bertemu setahun yang lalu. Kamu terlambat beberapa jam, tapi aku tak bisa marah ataupun kecewa padamu. Karena kau sudah mengabariku dan aku tau aku bukan siapa-siapamu. Hanya dengan mengetahui kamu masih mengingatku dan menyempatkan mampir ke rumahku saja sudah membuatku sangat bersyukur. Setidaknya aku masih lebih penting daripada teman-teman mu yang lain. Meski kenyataannya aku tetap bukan siapa-siapa. Meski kenyataannya hanya sunyi bisu yang menemani pertemuan kita. Kekakuan dan kecanggungan yang seharusnya sudah lama hilang masih saja menghiasi. Entah sudah yang ke berapa kalinya aku terpaku memandangmu sibuk dengan hape mu, di satu sisi aku sedikit marah karena kau masih saja sibuk dengan pacar kecilmu itu, tapi di sisi lain aku justru berkeras memahami kesibukanmu dan aku bahagia, dengan begitu aku bebas memperhatikan mu, aku bebas menikmati ciptaan Tuhan yang dianugerahkan padamu. Aku jatuh cinta padamu lagi, berkali-kali dan masih tetap dengan orang yang sama. Aku berjuang keras mengatur debaran jantungku saat melihatmu dan di sisimu. Dan di saat yang bersamaan, aku harus bersikap seelegan mungkin menghadapimu. Aku harus berpura-pura bahagia, tertawa dan bercanda denganmu sedangkan dalam hatiku, di sana ada kebimbangan menyergap. Orang yang aku cintai ada di hadapanku, tapi aku tetap tak bisa berbuat apa-apa. Aku tetap tak bisa memiliki hatinya. Aku hanya harus bersabar dengan keras kepala terus mencintainya. Menjadi tempat singgah sementara bagimu saja aku sudah harus sangat bersyukur. Tak peduli jadi yg pertama atau terakhir, aku bahagia menjadi bagian hidupmu. Tak peduli kamu datang kemudian pergi, aku datang dan tetap bertahan. Terhitung mulai hari ini, aku berjuang lebih keras dari biasanya untuk melupakanmu, mengenyahkan bayanganmu dari otakku. Menetralkan segala perasaan yang mengganggu. Dan aku yakin aku bisa melalui itu semua. Terima kasih pernah hadir walau sekejap, terima kasih pernah singgah walau sesaat, terima kasih pernah datang walau akhirnya kau pergi lagi.

29052014 ^_^
*aylia*