Jumat, 13 Desember 2013

Mimpi Nyata

Sebelumnya aku gag pernah mengingat aku mengalami mimpi apa semalam

Karena kadang atau seringkali kejadiannya kabur

Dan tak masuk akal

Tapi mimpi semalam jelas sekali terekam di otakku

Aku bahkan masih bisa merasakan getaran karena kehadiranmu

Aku bahkan masih bisa mengingat jelas debaran jantungku

Saat kau tiba-tiba datang dan mencium pipi kananku



Ah, kalau aku boleh memilih

Aku akan memilih untuk tidur selamanya

Asalkan kamu yang hadir dalam mimpiku

Dan kamu selalu memanjakanku

Bahkan aku rela bertengkar seumur hidup denganmu

Asal selalu denganmu



Entahlah, aku merasa sangat bahagia hanya dengan memimpikanmu

Kejadiannya terasa benar-benar nyata

Kau seperti benar-benar hadir di sampingku

Menggenggam tanganku, menungguku tertidur

Kemudian meninggalkan aku dengan kecupan kecil nan hangat

Yang terasa sampe sekarang

Aku benar-benar menikmatinya

Aku ingin itu nyata, terjadi di kehidupan kita

Aku semakin yakin untuk selalu menunggumu

Menyayangimu, mendo’akanmu

Kamulah calon imamku, tulang punggungku


Apalagi ini?

Perasaan apa yang berkecamuk dalam hatiku

kemarin-kemarin aku yakin kalau aku tak mungkin memlikimu

aku percaya jika kamu tak mungkin punya rasa yang sama denganku

apa yang terjadi 2 hari ini?

aku merasakan rindumu mengetuk hatiku

aku merasakan jika kamu memikirkanku

sama seperti yang aku keluhkan setiap hari

selalu terfikirkan kamu

10*07*2013

Kamis, 12 Desember 2013

Kenapa Harus Kamu



kenapa harus kamu
yang menghadirkan tanda tanya dan bisu yang menyeringai santai
kenapa harus kamu
yang tiba-tiba datang lalu menyelonong masuk ke dalam pintu hatiku
apakah tak ada orang lain selain kamu
yang bisa membuatku jatuh cinta hingga merasakan luka

aku masih tak tau dan tak mengerti
kenapa harus kamu
yang mengisyaratkan hati untuk menyimpan perasaan ini
kenapa harus kamu
yang mampu memaksa otakku agar tak berhenti memikirkanmu

kenapa harus kita
kenapa bukan mereka
kenapa aku bertanya
kenapa kau tak pernah menjawab
kenapa kau tak pernah memberiku isyarat

aku telah melawan rasa takutku
hanya untuk mencintaimu
lalu, kenapa harus kamu
yang mampu merubah rasa takutku menjadi sebuah keberanian kecil
mengubah badanku yang menggigil menjadi senyum tipis walau secuil

jangan biarkan aku terus bertanya
jangan biarkan aku terus mencari hal yang sebenarnya tak ada
jangan biarkan aku terus merasakan
perasaan yang sebenarnya tak kau rasakan
jangan biarkan aku terus menunggu
jangan biarkan waktuku terus terbuang
hanya karena kamu yang sulit kulupakan

kenapa harus kamu
yang mampu membuatku melamun sepanjang waktu
kenapa harus kamu
yang menjadi sebab air mataku terjatuh

Blitar, 05072013

Rabu, 11 Desember 2013

Mr ICE

Tiba-tiba aku mengingat kamu

Kamu yang ku kenal begitu angkuh dan cuek

Seakan tak butuh orang lain di dunia ini

Kamu yang dulu sangat ku benci

Yang entah karena apa

Mungkin karena kamu satu-satunya orang yang benar-benar dingin

Seperti tak menganggap aku ada

Dan aku tidak terbiasa diperlakukan seperti itu



Benar-benar seperti gunung es

Dingin mematikan dan susah ditaklukkan

Kaku egois acuh tak acuh

Tidak punya sense of humor sama sekali



Kamu kakak senior dari pekerjaanku

Aku yang harus belajar banyak darimu

Aku yang harus banyak bertanya tentang ilmu yang harus kuterapkan

Aku yang harus sering memanggilmu

Untuk memberikan pekerjaan untukmu

Tapi kau benar-benar angkuh

Dipanggil berkali-kali saja belum tentu mau menoleh

Apa kau tuli? Atau pura-pura tidak dengar?

 

Aku mulai capek harus bersabar padamu

Sehari belum tentu aku mendengar 1 kata saja dari bibirmu

Padahal kita dalam 1 ruangan dan harus bekerja sama

Kau bersikeras tak mau mengajariku

Tak mau peduli dan tak sadar bahwa sikapmu

Telah membuatku meneteskan air mata saat pulang

Aku tak terbiasa dianggap tidak ada di pekerjaan sebelumnya

Semua orang care padaku, teman-temanku, leaderku


Aku harus memutuskan belajar sendiri akhirnya

Aku tak pernah mendengarmu bicara denganku

Apalagi melihat senyum terukir di bibirmu

Kita juga tak pernah berjabat tangan

Berkenalan dan saling menyebutkan nama

Kau tak pernah berbasa-basi menanyakan dimana rumahku

Dimana aku dulu sekolah dan bekerja

Dan lain sebagainya

Menyuruhku ini itu, seperti kakak seniorku yang lain

Aku bahkan tau namamu setelah berhari-hari disana

Aku hanya bisa melihat tawa dan senyummu

Aku hanya mendengarmu lebih banyak mengeluarkan suara

Saat kita makan bersama yang lain

Dengan porsi keceriaan yang minus dan tetap dingin


2 bulan berlalu dengan suasana seperti di kutub, dingin sekali

Kau mulai mau menyebutkan namaku

Bicara sedikit lebih banyak tapi tetap tanpa senyum

Aku lupa bagaimana awalnya

Tiba-tiba kamu berbasa-basi mengajakku makan malam

Dan hanya berdua

OMG, aku masih tak percaya

Berusaha keras berpikir bahwa kamu hanya bercanda

Dan berjuang untuk tidak memikirkannya seharian itu

Tapi saat jam pulang, aku sudah memutar kendaraanku menuju ke rumah

Kau mengingatkanku, hei jadi gak dinnernya

“DEG” kau berteriak di depan teman-teman kita

Aku hanya terdiam dan berbalik arah mengikutimu

Mampir sebentar ke kantor rival kita

Kemudian kau menyuruhku melaju pelan di depanmu

Aku baru saja tersadar setelah bertahun, kau berusaha melindungiku

Dengan berjalan di belakangku


Tidak ada yang mewah dengan makan malam kita

Mie ayam Republik, usaha milik sahabat terbaikmu *sekaligus mantan kekasih kakakku*

Kita sudah makan beberapa sendok, dan aku tersadar kau tak memesan minuman

Aku bertanya lirih “samean gak pesan minuman mas?”

Kau tidak menjawabku apalagi menoleh padaku, tapi langsung berbalik ke pelayan

“es jeruk 2 bro”

Aku tersedak, tertegun dan bengong

“aku kan belum ngomong kalau aku mau pesan es jeruk?”

“aku sudah hafal minuman kesukaanmu”

Jawabnya acuh tak acuh tanpa menoleh padaku

Aku menyelami wajahnya

Tetap dingin seperti gunung es

Diam-diam kamu memperhatikanku, batinku


Makanan dalam mangkok di depan kita telah kandas

Kau mengoceh kesana kemari

Tentang masa-masa kecilmu yang dulu sangat dekat dengan keluarga p. Bos

Tentang masa stm yang sama sekali gag nyambung dengan bidang pekerjaanmu sekarang

Kepindahan rumahmu, wanita yang pernah dan sampai saat itu

*mungkin sampai sekarang saat tulisan ini kubuat* kau masih menyayanginya

meskipun dia sudah bertunangan dengan orang lain dan sekarang sudah menikah

3 jam berlalu aku mendengarkanmu

Yang mungkin terlalu panjang jika dibandingkan dengan kebiasaanmu

Tapi sebenarnya itu hanya seujung kuku dari semua yang kau punya

Aku tak pernah merasa sedekat ini denganmu

Berada dalam hitungan senti di depan matamu

Aku tak pernah menatap dan memasuki matamu sedekat ini

Melihat dan merasakan setiap emosi yang tersirat di dalamnya

Kesedihan, keceriaan dan keteduhan

Pertama kalinya aku melihat mata dinginmu berbinar-binar


Kejadiannya berlalu begitu cepat

Hingga terlalu malam buatku untuk pulang ke rumah

Kalau tidak ada dering telpon dari ibu

Mungkin aku masih termangu di depanmu

Mendengarkan ceritamu kata demi kata

Sambil sesekali melontarkan pertanyaan kecil

Agar kamu merasa aku benar-benar mendengarkan

Dan tertarik dengan kisahmu

Aku tahu, sangat tahu

Kau kecewa saat aku berpamitan harus pulang

Aku tau mimik wajahmu mengatakan masih banyak yang ingin kau bagi denganku

Aku juga ingin menghabiskan malam itu berdua denganmu

Bahkan sampai shubuh sekalipun

Walaupun itu takkan mungkin cukup untuk mengupas semuanya


Aku tak sadar dan tak pernah menyangka

Jika itu harus menjadi pertemuan pertama dan terakhirku berdua denganmu

Besoknya kamu seangkuh sebelumnya

Sedingin biasanya

Kamu menganggap tak pernah ada dinner berdua

Kamu tak pernah membahasnya ataupun mengajakku untuk dinner kedua dan seterusnya

Dan aku juga terlalu naif dan gengsi mengajakmu duluan


Aku masih ingat jika malam itu kamu bilang akan resign

Itu artinya tak ada ada lagi sosok angkuh dalam ruanganku

Tapi saat aku menceritakan niatmu kepada kakak senior

Mereka bilang itu hanya omong kosong

Kau sering kali mengucapkannya tapi ternyata tetap bertahan

Entah kenapa aku sedikit tenang mendengarnya

Hallo, ada apa ini? Bukankah aku membencinya?


Tapi aku tak bisa meremehkan ucapanmu kali ini

Kau benar-benar mengurus surat pindah

Aku benar-benar tersiksa dengan sikapmu

Aku tak tau harus gimana lagi

Kau mulai tak masuk kerja sehari, 1 hal yang tak pernah kau lakukan

Karena kita adalah karyawan paling disiplin

Datang paling pagi dan masuk 1 bulan full tanpa ambil cuti

Besoknya aku merasa kau benar-benar akan pergi

Dan aku memutuskan untuk tak masuk kerja

Aku tak siap jika harus melihatmu berpamitan dan pergi

Kita tak pernah berkenalan, bertemu tanpa pertemuan yang disengaja

Dan aku tak mau jika aku harus merasakan perpisahan tanpa pertemuan ini

Dan benar saja, kau benar-benar berpamitan pada hari aku tidak masuk kerja


Besoknya ruanganku kosong

Berkas-berkasmu sudah bersih

Ada beberapa yang mungkin sengaja kau tinggalkan

Kamu benar-benar pergi

Pertemuan tanpa jabat tangan dan perkenalan

Dan perpisahan tanpa jabat tangan dan selamat tinggal

Ahh, kau benar-benar makhluk mars paling aneh yang pernah aku temui

Sedikit banyak kamu telah merusak sistem sarafku

Kamu pernah menjadikanku berarti sekalipun hanya dalam hitungan jam


Aku tak tau apa yang aku rasakan

Aku kehilanganmu meskipun aku tak pernah merasa memilikimu

Apapun jalan yang kau tempuh, aku percaya dengan pilihanmu

Semoga kau selalu bahagia dalam hidupmu

Menemukan seseorang yang berarti dan dapat meluluhkan hatimu

Menemukan penyempurnamu

Kapanpun kamu membutuhkan aku, kamu boleh mencariku

Walaupun itu sudah tak mungkin lagi



Selamat tinggal orang yang tak pernah menyebutkan namanya padaku secara langsung

Selamat tinggal manusia paling dingin seperti puncak everest

Aku tak tau mengapa, seringkali memimpikan dan kefikiran dengan kamu



08122013

Selasa, 10 Desember 2013

Tak Cukup Pantas Diperjuangkan Menjadi Kita

Aku memang tak cukup pantas kau perjuangkan

Bukan, bukan tak cukup pantas

Tapi sama sekali tak pantas

Lihatlah, semakin lama kita seperti langit dan bumi

Kamu bukan lagi sosok sederhana dan rendah hati yang kukenal dulu

Kamu yang dulu sangat begitu biasa-biasa saja

Bahkan tak cukup menarik bagiku

Sekarang telah menjadi pribadi yang semi sempurna punya segalanya

Kau telah berhasil menggenggam semua cita-citamu

Hanya tinggal mempertahankan sambil meraih yang tersisa

Kau selalu berlari sekuat tenaga

Meninggalkan aku yang tertatih-tatih tak mampu mengejar asamu

Dan hingga kini seiring waktu bergulir

Kita semakin jauh dan sangat jauh

Aku tak lagi bisa menemukan kamu yang dulu

Yang kurang sempurna dan membutuhkan aku sebagai penyempurnamu

Kau tak lagi membutuhkan aku lagi sekarang

Dengan apa yang kau miliki

Kau sudah jadi sosok yang tak butuh penyempurna

Aku kehilangan kamu

Aku yang sekarang butuh kamu untuk melengkapiku

Bagaimana mungkin engkau yang memperjuangkan aku bertahun-tahun

Agar semua berubah menjadi hanya “kita”

Pada akhirnya kita hanya bertahan dalam hitungan bulan

Kita berubah jadi aku dan kamu lagi

Menjadi Lii dan ndull

Bukan, bukan hanya hitungan bulan

Aku masih tetap menemanimu

1 tahun terakhir setelah kita memutuskan untuk sendiri-sendiri

Aku yang sekarang menggantikanmu berjuang sendirian

Mendengar keluh kesahmu

Merasakan suasana hatimu lewat barisan tulisan

Menahan cemburu dan sakit saat kau menceritakan gadismu

Segala hal tentang gadismu

Tapi toh aku tak sanggup marah

Aku tak bisa marah sama kamu

Menahan sesak dan tak mampu membendung luapan air mata

Melihat potretmu dengan gadismu

Aku harus berkorban menahan egoku

Demi kebahagiaanmu dengan gadismu

Aku tak ingin merusak kebahagiaanmu dengan kecengenganku

Karena yang aku takutkan bukan lagi kehilangan kamu

Tapi aku takut jika kamu kehilangan kebahagiaanmu

Sampai kini kau memutuskan sendiri lagi

Dan aku masih disini menemani kamu

Aku selalu ada saat kau butuhkan

Dan aku harus menahan diri tidak merusak kebahagiaanmu dengan kehadiranku

Aku hanya akan menangis bahagia saat kau bertemu keceriaanmu

Kehidupanmu yang kini tak lagi berisi tentang aku

Aku tetap menemanimu, menunggumu

Yang entah sampai kapan, aku tak tau


#mrRy

Senin, 09 Desember 2013

Waktu Selalu Bisa merubah Segalanya

Waktu bisa saja merubah segalanya

Bahkan merubah perasaanmu padaku kini

Apa yang kau sebut sayang saat ini

Bagaimana kau bilang tak kan mau berpisah denganku

Bagaimana kamu takut jika suatu saat kehilanganku

Bagaimana kamu bilang aku segalanya bagimu


Bagaimana kamu bilang kau takkan meninggalkanku

Semua bisa saja melebur bersama waktu

Kita takkan tau apa yang terjadi esok

Bahkan apa yang terjadi 5 menit yang akan datang

Aku harus cukup berhati-hati lagi

Aku harus membiasakan diri tanpamu lagi

Aku harus mulai belajar melupakan sebelum terlalu jauh mencintai

Seharusnya tidak ada kata terlambat

kapanpun itu aku harus memulainya

Tapi aku merasa waktu yang terlalu singkat inipun

Telah melumpuhkanku

Dia telah mengukirmu terlalu dalam

Aku tidak akan pernah sanggup lagi

Untuk belajar melupakanmu

Aku takkan pernah sanggup

Belajar hidup tanpamu

Aku tidak bisa membayangkan

Jika akhirnya kau melakukan hal yang sama

Seperti sebelumnya

Mengambilku dari kegelapan, dan mengembalikanku pada kepekatan yang sama

Aku takkan pernah bisa, sayang

Aku harus hidup denganmu selamanya

Aku yakin Tuhan pun meridloi

Aku percaya alam semesta juga merestui kita

Kita, akan hidup bersama selamanya

Takkan ada yang memisahkan kita

Orang ketiga, waktu bahkan semesta

I will Love you, as long as life. From the moment on



#mrR 08*04*2013

Jumat, 06 Desember 2013

Aku Butuh Kamu

Dari awal aku salah

Aku salah sudah lancang jatuh cinta padamu

Dan karena itu, aku harus siap dengan segala resikonya

Aku harus patah hati, sakit hati, atau cemburu

Semua yang sebenarnya tidak kamu butuhkan

Aku jatuh hati padamu dengan sendirinya

Dan sekarang aku pun harus menanggungnya sendiri

Kesakitan, dan luka yang harus aku sembuhkan sendiri

Kamu hanya pura-pura tau, tapi tidak pernah peduli

Kamu memberikan setiap detik waktumu buatku

Tapi kemudian 180 derajat berubah

Kamu berikan waktu buat orang sekitarmu

Tanpa menyisihkan 2 menit saja buatku

Aku terisih dari orang-orang di sekitarmu

Yang lebih bisa membuatmu bahagia

Egois? Iya mungkin kedengarannya aku gak tau diri

Aku Cuma butuh 2 menit dari 1440 menitmu setiap harinya

Apakah berat?

Aku butuh dukunganmu untuk bangkit dari ini

Aku butuh cahayamu untuk keluar dari kegelapanku

Kamu melakukannya, tapi di tengah perjalanan

Kamu melihat cahaya yang lebih terang dariku

Kamu tidak sabar menuntunku

Kamu berlari meninggalkanku

Dan sekarang aku tersesat kembali

Aku berada dalam kegelapan yang lebih pekat

Kamis, 05 Desember 2013

Surat Untuk Istri Mantan Kekasihku (2)

Selamat ya istri mantan kekasihku

Usia kandunganmu sudah menginjak bulan ke 9

Itu artinya kurang lebih 1 bulan lagi

Ada junior yang melengkapi kalian

Sebentar lagi ada penyempurna kehidupan kalian

Irikah aku? Cemburukah aku? Iya, sedikit

Tapi semuanya lenyap jika aku harus

Teringat kamu dan juniormu

Aku tau pasti kalian tidak sedang baik-baik saja

Aku tau pasti ucapan-ucapan kasarmu

Tingkah-tingkah aroganmu

Sifat-sifat egoismu yang tidak menghormati *dia*

Yang dulu bermimpi memboyongku ke istananya

Aku memang patah hati, remuk dan hancur berkeping-keping

Saat tau kalian menuju ke kursi yang dulu dia janjikan padaku

Hanya dalam hitungan hari saja, janji itu melebur, berputar arah

Kamu boleh tertawa selama 2 tahun ini, sayang

Tapi tak tahukah kamu? Karma sedang mengincarmu

Dalam hitungan hari ke depan kebahagiaanmu akan segera lenyap

Berpaling kembali kepadaku

Dia akan meninggalkanmu demi berbahagia denganku
Tapi aku tidak akan sekejam itu

Bukan, bukan karena aku tak mau “barang bekas”

Bukan karena aku sakit hati karena dulu dia menyia-nyiakan aku demi kamu

Kemudian sekarang menyesal dan berbalik arah kembali menjemputku

Bukan!!!

Aku lebih mengutamakan kebahagiaanmu dan junior kalian

Aku lebih mementingkan nasibmu dan juniormu

Aku tidak bisa membayangkan jika suatu saat aku ada di posisimu

Kemudian dengan sadisnya ada wanita yang merebut orang yang ku sayang

Pelengkapku diambil sehingga aku tidak bisa benar-benar berdiri dengan tegak

Meskipun aku tidak pernah mengalaminya (dan mudah-mudahan tidak akan mengalaminya)

Tapi, aku tau betul bagaimana perasaanmu

Jika hal itu benar-benar terjadi padamu
Aku belum menjadi seorang istri apalagi ibu

Aku juga belum cukup dewasa atau lebih tua darimu

Tapi mengertilah, sebagai istri hormatilah suamimu

Yang kau bilang kau cintai sepenuh hatimu

Berhentilah bersikap kasar dan kekanak-kanakan

Ingat, kau sedang mengandung dan sebentar lagi menjadi seorang ibu

Alangkah sempurna hidupmu punya suami dan anak yang saling menyayangi

punya keluarga yang utuh
Tolong jangan kotori dengan kata-kata kasar yang ikut merusak moral buah hatimu

Jadilah keluarga yang saling melengkapi

Aku sayang kalian, terlepas dari kamu kenal aku atau tidak

Aku tidak peduli

Aku sayang kalian dan aku berdo’a mudah-mudahan keluarga kalian tetap utuh

Dan kehadiran sang junior bisa jadi penyatu kalian yang sama-sama memiliki ego

Rabu, 04 Desember 2013

Kado Ultah My Besties




aku menikmati kesedihan dan air mata

sebab dengan air mata aku lebih dapat melihat

dan kesedihan mengajariku bahasa hati

untuk mengucapkan...

selamat ulang tahun kepadamu

semoga kamu senantiasa tersenyum

karena segala sesuatunya begitu bermakna

Happy birthday brada, wish u all the best :)

4 Desember 1991 - 4 Desember 2013

Selasa, 03 Desember 2013

Kenapa Harus Aku

Aku...
Aku yang pernah kamu patahkan hatinya
Aku yang pernah kamu hancurkan mimpinya
Aku yang dapat dengan cepat bangkit
Melanjutkan jalanku dan meraih kembali mimpiku
 

Aku...
Sudah lebih dulu memaafkanmu
Bahkan jauh sebelum engkau mengucap penyesalanmu
Jauh sebelum engkau menyadari kekhilafanmu
Karena aku sadar, akupun tak lebih baik darimu
 

Aku yang terlalu cepat mengharapkanmu
Tanpa aku sadari, ada orang lain yang kau puja
Yang setiap malam hadir dalam mimpi-mimpimu
Yang setiap hari kau sebut namanya dalam dialogmu dengan Tuhan
Yang kau lihat dia dalam drama masa depanmu
Yang kau cintai dengan sepenuh hatimu
 

Dan kini saat dia berpaling darimu
Aku yang kau tuju
Kenapa aku lagi?
Kenapa aku yang kau hampiri saat kamu terjatuh?
Kenapa aku yang harus jadi warung tempatmu berteduh?
Kenapa aku yang harus jadi bengkel untuk memperbaiki hatimu yang jengkel?
Yang hancur karenanya
Kenapa bukan aku yang jadi rumah tujuan akhirmu berteduh?
Kenapa bukan aku yang menikmati indahnya saat kau kembali tersenyum?
Setelah kau sembuh dan dapat mencintai lagi?
Kenapa aku yang harus dihantui bayang-bayangmu setiap malam tanpa kau ketahui?
Kenapa aku yang harus bertanya tanpa pernah tau kau menjawabnya
salahkah aku yang menyayangimu diam-diam?


#mrR

Senin, 02 Desember 2013

Status HANYA TEMAN

Terbangun saat subuh, kemudian bayanganmu muncul *LAGI*. Aku mengajak Tuhan berbicara. Aku sangat bersyukur dapat mencintaimu dan keras kepala mempertahankan sayangku padamu walaupun kenyataan yang ada kamu hanya gemar melukaiku. Ku raih hapeku, berharap ada sisa pesan darimu tadi malam atau basa-basimu mengucapkan semangat pagi, semoga Allah senantiasa mengukir senyum di wajah manismu *AGAIN*. Aku merindukan setiap baris pesanmu yang telah menjadi mood boosterku. Sayang, itu hanya akan menjadi keinginan yang terlalu tinggi dan pada akhirnya hanya akan “terwujud” dalam mimpi. Entah ini sudah hari ke berapa, hari saat-saat kau tak pernah benar-benar menyadari bahwa aku sangat menyayangimu.

Aku termenung, menatap dinding yang dingin dan membisu sambil mengingat-ingat hal-hal apa saja yang telah kau lakukan padaku beberapa waktu lalu. Saat kau dengan tegas terang-terangan mengatakan kamu ingin mulai menjauh dariku agar aku mudah melupakan kamu. Kamu mematahkan harapanku yang kau bangun sendiri. Kau bersikeras mencuci bersih otakku agar aku tak lagi mengingat apalagi memikirkanmu.
Beberapa minggu kemudian kau menghubungiku. Kau sadar betul bahwa meninggalkanku yang kamu fikir akan memudahkan aku melupakanmu justru malah semakin menyakitiku. Tanpa aku katakan, kau merasakan dan menyadari yang kurasakan. Aku terkejut dan sedikit senang setelah berminggu-minggu kita tak pernah berkomunikasi, yang aku fikir kau dalam keadaan baik-baik saja dan aku hanya bisa terus-terusan menyebut namamu dalam dialogku dengan Tuhan, akhirnya kau mengakui sesuatu bahwa kau tak tenang dan tidak konsen setiap kali bekerja, kamu selalu kefikiran aku. Tahukah kamu? Aku sering kali bercerita pada sahabatku, aku merasakan semua yang kau katakan, tapi aku hanya bisa diam tanpa berani mengungkapkannya. Aku juga bilang kan padamu? Ternyata dalam diam kita sama-sama kefikiran dan saling mendo’akan. Masih ingatkah kamu dengan kalimatku itu?

Kamu selalu menghilang kemudian muncul tiba-tiba tanpa merasa berdosa karena kamu tak tau, setiap detik kemunculanmu  adalah instruksi kepada hati dan otakku untuk kembali membuka luka sekaligus cinta yang terpendam. Lalu kau menghilang lagi, seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa. Berbulan-bulan aku mencoba dan terus mencoba melenyapkan bayangmu, bangkit sendirian. Selalu berada dalam keramaian tapi tetap terasa sepi. Menampik semua lamaran orang yang mendatangiku demi menyembuhkan hatiku tapi sekaligus tetap berkeras hati bertahan menunggumu. Berharap suatu saat kau akan merasakan hal yang sama.

Rasa sakit mulai pudar saat aku berhadapan dengan hal apapun yang berkaitan denganmu dan aku berfikir aku telah berhasil sembuh. Tapi ternyata tidak!!! Kau tiba-tiba datang meminta maaf *lagi* atas sikapmu yang lama menghilang dan kamu menegaskan bahwa kamu tidak lupa padaku. Apakah kamu tau? Aku bisa mengirimkan ratusan ribu pesan padamu kalau aku diizinkan menyampaikan bahwa setiap detik yang kulewati aku tak pernah melupakanmu, setiap detik yang kumiliki selalu kugunakan untuk setia menyayangimu tanpa peduli dengan orang-orang yang melebihimu. Ada banyak sekali emosi dan ungkapan-ungkapan yang ingin aku sampaikan padamu. Dan itu takkan cukup dituliskan selama 1 hari penuh. Aku terlalu takut membuang-buang waktumu secara percuma dan akhirnya membuatmu menghilang lagi. Aku benar-benar takut kehilangan kamu. Selama hampir 2 bulan, aku merasa mulai tenang dan sedikit fokus kembali dengan kegiatanku, mengukir lagi cita-citaku. Dalam hitungan detik kamu membuat dadaku kembali sesak.

Kamu bilang aku menghilang dan tak pernah muncul. Sadarkah kamu, bahwa kenyataannya kamu yang berusaha menghilang dan tak menampakkan diri. Aku terkesan atas setiap ucapan terima kasihmu karena rasa sayang yang tak henti ku berikan padamu, permintaan maafmu yang berkali-kali dan pengakuan kebodohanmu karena menyakiti dan menyia-nyiakan aku. Tapi itu semua tak berhasil menyembuhkan rasa sakitnya.

Dimana kamu yang aku sayangi? Aku lelah tertatih-tatih berharap dan menunggu sendirian. Setelah sekian lama penantian itu aku malah menemukanmu menjadi seseorang yang berbeda. Menangis sekencang dan selama apapun tak akan mampu merubah sikap dan perasanmu kepadaku. Aku hanya ingin menjadi seseorang yang kau sayang, yang kau pamerkan pada keluarga dan Tuhanmu, bahkan pada bayanganmu sendiri di cermin. Dan terjebak dalam status HANYA TEMAN ini selalu menyisakan luka yang tidak kamu sadari.

Ratusan hari kamu menyakiti, merusak, mematahkan bahkan mengiris-iris hatiku yang hanya berisi tentang kamu. Ratusan hari kamu merubuhkan harapan indah yang kau bangun sendiri. Tapi kamu tidak perlu khawatir. Semua sikapmu takkan membuatku berhenti menyayangimu. Kemarin, hari ini dan selamanya bahkan saat kamu sudah tak lagi mengingat dan mengenal aku, aku tetap menyayangimu seperti pertama kali getar itu muncul dan menggerogoti hatiku, hingga hanya berisi kamu, kamu dan kamu yang tinggal di dalamnya. Aku jatuh cinta padamu berkali-kali pada setiap menit yang ku lalui. Kapasitasku memang hanya seorang teman, tapi perasaanku padamu lebih dari sekedar teman.


25/11/2013
#mrR

Jumat, 29 November 2013

Embun Pagiku

Aku masih belum menemukan

ungkapan apa yang tepat untuk perasaan ku sekarang

yang jelas aku seperti menemukan cahaya baru

bukan, bukan menemukan, tapi aku ditemukan

aku mencoba berfikir positif, dan dengan sendirinya

kebahagiaan itu datang menghampiriku

aku tidak memilih, tapi dipilih

begitulah cinta memilih hatiku untuk berlabuh

cinta tidak mengenal terlambat ataupun tersesat

dia punya waktu yang tepat untuk berhenti

dan dia tau harus kemana ia akan berlabuh

karena ketika takdir telah menemukan jalannya

Semesta menuntunnya, tanpa ada yg mampu menghalanginya

I'm still waiting you, #mrR :)


Malaikat ku

Saat bertemu kamu, aku seperti menemukan diriku lagi

Aku kembali menjadi aku yang dulu

Senyumanku, ceriaku, tertawaku, bahkan tangis bahagiaku

Kamu yang kini membantu menciptakannya

Aku tidak asing lagi melihat pantulan bayanganku

Tidak berlebihan jika nanti aku menyebutmu malaikat

Malaikat yang mengisi kekosonganku

Cintamu pula yang kini melengkapi separuh hatiku

Terima kasih #mrR



I will love you, As long as I live, from this moment on

Rabu, 27 November 2013

Surat Untuk Istri Mantan Kekasihku (1)

Ahh, aku tidak tau harus sedih atau senang

Aku memang ingin melihat senyumnya lagi

Tapi saat itu tercapai, justru ada rasa nyeri di dalam

Karena aku tau, senyumnya kini bukan lagi untukku

Bahagianya sekarang bukan bersamaku


Kamu, istri mantan kekasihku

Bagaimana kabarnya?

Apakah dia tetap ceria seperti saat bersamaku

Apakah kamu mampu menjadi alasannya bertahan hidup?

Apakah kamu bisa menjadi alasan dia bangun pagi2?

Apakah kamu menjadi alasannya untuk selalu tampil rapi?

Apakah dia juga marah-marah padamu

Jika kamu berusaha untuk tidak bergantung padanya?


Kamu pasti kaget

Iya, saat bersamaku dulu dia rapi dan manis

Tapi sekarang tidak lagi, itu kata mereka

Kata teman-temanku dan juga teman-temannya

Dia tidak mampu bangun pagi-pagi

Sebelum bertemu denganku dan setelah berpisah denganku

Hanya aku yang mampu jadi alasannya bangun pagi

Iya, aku tidak pernah marah-marah apalagi bicara kasar padanya

seperti yg sering kamu lakukan

Tapi dia marah padaku jika aku mencoba bersikap mandiri tanpanya


Dengar, betapa pedulinya ia padaku

Bahkan saat dia memutuskan berpisah denganku

Dan memenuhi permintaan orang tuanya untuk menikah denganmu

Dia tidak mau melihatku menangis

Dia tidak mau membiarkan aku sendirian meneruskan sisa usiaku

Dia juga tidak mengundangku ke acara sakral kalian

Karena dia tidak mau melihat luka yang tersirat di mataku

Dia memperhatikanku, peduli padaku dengan cara yang berbeda

Dengan cara yang orang lain takkan mengetahuinya


aku masih sering mendengar bisikan lembutnya

mengantarkan aku memejamkan mata

yah, aku memang gila

entah segila apa aku mencintainya

hingga sugesti-sugesti tidak waras itu muncul sendirinya

bagaimanapun, apapun keadaannya

dia pernah menjadi bagian dari perjalananku

bersambung ke Surat Untuk Istri Mantan Kekasihku (2) aylia

Selasa, 26 November 2013

Falling in Love #mrR

9, 8 atau 7 tahun yang lalu

Aku mengenal namamu, hanya namamu

Mungkin aku pernah bertemu denganmu sesekali

Tapi aku tak pernah tau

Siapa kamu, dimana tempat tinggalmu

Bagaimana pribadimu, dan semua apapun tentang kamu

Aku hanya mengingat namamu, itu saja

Sampai saat ini, setelah bertahun-tahun

Aku tak pernah berjumpa denganmu

Aku yang tak sempat berjabat tangan denganmu

Ataupun bertatap muka denganmu

Bahkan dengan kemampuan daya ingatku yang sangat lemah

Aku masih bisa mengingat nama lengkapmu

Mengingat sedikit  lekuk wajahmu yang beranjak dewasa

Kenapa kamu yang bukan siapa-siapaku?

Di setiap jengkal langkahku

Di manapun mata ini menatap, melirik bahkan terpejam

Wajahmu yang menghiasi seluruh ruangku

Atau tidak bisa disebut menghiasi, tapi menghantui?

Entahlah...

Aku sampai takut

Aku takut kecintaanku kepadamu melebihi cintaku kepadaNya

Kepada penciptaku dan kepada Rasulku

Melebihi rasa sayangku kepada ibuku yang telah membesarkanku

Karena setiap aku menghadapNya, kau seperti tampak di depanku

Senyummu berada diantara Lafadz Tuhan dan Rasul

Ahh, aku yang salah

Mungkin ini terlalu cepat jika harus dinamakan jatuh cinta

Tuhan mengajakku untuk mengagumimu

Mengagumi indah ciptaanNya

Tapi aku keterlaluan, aku tidak tau diri

Aku malah jatuh hati padamu...

Bahkan naluri bawah sadarku menempatkan namamu di bawah nama ibuku

Naluriku menyebut namamu di setiap dialogku denganNya

Jangan salahkan aku, jatuh cinta padamu bukan kuasaku

Ini KuasaNya, KehendakNya

Tidak ada yang serba kebetulan di dunia ini kan?

Semua berjalan sesuai takdir dan RencanaNya

Jika kamu tak merasakan hal yang sama denganku, itupun juga KehendakNya

Dan aku harus menerima dengan lapang dada

Karena, sekalipun cinta selalu mempunyai dorongan untuk ingin memiliki

Akupun harus siap menerima takdir tidak bisa memilikimu

Aku harus siap saat Tuhan tak Meridloiku bersamamu

Karena sejauh apapun jarak kita

Jika Tuhan menakdirkan kita berjodoh, kita akan bersama selamanya

Dia hanya menunda waktu dan tempat yang tepat untuk mempertemukan kita kembali

Dan sedekat apapun jarak kita

Berapapun lamanya kita telah bersama-sama

Jika Tuhan tidak Meridloi, Dia akan memisahkan kita pada saat yang terbaik bagiNya

Yah, hanya TanganNya lah yang mampu menyatukan cinta kasih makhlukNya



21032013