Jumat, 11 Juli 2014

Menyambutmu Kembali



Tidak terasa, sudah hampir 1 tahun kita tidak bertemu. Aku bahkan tidak menyangka bisa bertahan selama ini, begitu keras kepala tetap mencintaimu. Dan sekarang, aku sedang menghitung jam demi jam untuk menyambut mu kembali hadir di depan pintu rumahku. Di tempat yang sama saat kita bertemu setahun yang lalu. Kamu terlambat beberapa jam, tapi aku tak bisa marah ataupun kecewa padamu. Karena kau sudah mengabariku dan aku tau aku bukan siapa-siapamu. Hanya dengan mengetahui kamu masih mengingatku dan menyempatkan mampir ke rumahku saja sudah membuatku sangat bersyukur. Setidaknya aku masih lebih penting daripada teman-teman mu yang lain. Meski kenyataannya aku tetap bukan siapa-siapa. Meski kenyataannya hanya sunyi bisu yang menemani pertemuan kita. Kekakuan dan kecanggungan yang seharusnya sudah lama hilang masih saja menghiasi. Entah sudah yang ke berapa kalinya aku terpaku memandangmu sibuk dengan hape mu, di satu sisi aku sedikit marah karena kau masih saja sibuk dengan pacar kecilmu itu, tapi di sisi lain aku justru berkeras memahami kesibukanmu dan aku bahagia, dengan begitu aku bebas memperhatikan mu, aku bebas menikmati ciptaan Tuhan yang dianugerahkan padamu. Aku jatuh cinta padamu lagi, berkali-kali dan masih tetap dengan orang yang sama. Aku berjuang keras mengatur debaran jantungku saat melihatmu dan di sisimu. Dan di saat yang bersamaan, aku harus bersikap seelegan mungkin menghadapimu. Aku harus berpura-pura bahagia, tertawa dan bercanda denganmu sedangkan dalam hatiku, di sana ada kebimbangan menyergap. Orang yang aku cintai ada di hadapanku, tapi aku tetap tak bisa berbuat apa-apa. Aku tetap tak bisa memiliki hatinya. Aku hanya harus bersabar dengan keras kepala terus mencintainya. Menjadi tempat singgah sementara bagimu saja aku sudah harus sangat bersyukur. Tak peduli jadi yg pertama atau terakhir, aku bahagia menjadi bagian hidupmu. Tak peduli kamu datang kemudian pergi, aku datang dan tetap bertahan. Terhitung mulai hari ini, aku berjuang lebih keras dari biasanya untuk melupakanmu, mengenyahkan bayanganmu dari otakku. Menetralkan segala perasaan yang mengganggu. Dan aku yakin aku bisa melalui itu semua. Terima kasih pernah hadir walau sekejap, terima kasih pernah singgah walau sesaat, terima kasih pernah datang walau akhirnya kau pergi lagi.

29052014 ^_^
*aylia*

Rabu, 28 Mei 2014

Luka Kedua

Akhirnya saya tau apa yang kamu rasakan
Kamu hanya mencintai tubuh dan fisik saya
Bukan hati saya atau inner beauty saya
Aku tau sayang, itu karena kamu normal
Mungkin memang kecantikan hati
Ketulusan hati yang terdalam
Tidak akan pernah eksis lagi di dunia ini
Kamu akan lebih bangga berjalan dengan wanita cantik
Yang menampakkan semua keindahannya pada semua orang
Daripada wanita cantik luar dalam
Yang menutup mata dan hatinya buat orang lain
Dan memperlihatkan kecantikan hati dan jiwanya hanya di hadapanmu saja
Sekarang aku hanya harus besabar lagi
Sekalipun aku meyakini kamu yang diciptakan Tuhan untukku
Aku harus ikhlas melepasmu bahagia dengan yang lain
Aku harus rela menatapmu bahagia bersamanya
Sudah seharusnya aku bahagia menyambut keputusanmu
Terima kasih sudah pernah hadir dalam hidupku
Meskipun itu hanya sekejap
Terima kasih kau telah menghapus air mata dan kesedihanku
Sampai aku mampu bangkit dari masa laluku
Terima kasih kamu bisa membuatku kembali tersenyum
Dan kembali pada keceriaanku
Meskipun akhirnya kini
Kau melukaiku lebih dalam
Kau membuat air mataku jatuh lagi
Lebih sakit karena kini takkan pernah ada
Yang mampu membuatku bangkit seperti yang kau lakukan padaku
Sayang, aku tak bisa tanpa cintamu
Aku terlanjur menyayangimu
Dalam, terlanjur terlalu dalam
Sampai aku tak tau bagaimana cara bangkit

*17052013*

Selasa, 27 Mei 2014

Mana Janjimu Mister?


Hai mister. Ini sudah hari ketiga kamu berada di rumah kan? Iya, jauh-jauh hari kamu bilang kepingin mampir rumah kalau akhir bulan ini jadi mudik. Aku hanya mengiyakan sekenanya. Berusaha seelegan mungkin menanggapi keinginanmu. Padahal tanpa kau tau dalam hati aku girang bukan main. Dan aku tak sabar menunggu hari kedatanganmu tiba.

Tapi, ini sudah hari ketiga kau mudik, waktumu di kotaku juga semakin berkurang. Tapi kau tak juga kunjung menghubungiku, apalagi berkeinginan untuk menemui ku sesuai janjimu. Aku juga tak kuasa untuk menghubungimu duluan, menanyakan kapan kau akan menemuiku, atau sekedar basa-basi mana oleh-oleh mu buatku? Aku sama sekali tak punya cukup keberanian untuk melakukannya. Aku lebih memilih diam, membiarkanmu tersadar oleh ucapanmu sendiri. Aku lebih memilih membiarkanmu menikmati waktumu bersama keluarga yang memang hanya setahun sekali bisa kau nikmati. Aku berusaha bersikap dewasa untuk mengerti kamu dan tidak berusaha menuntutmu.

Tapi batin ini berteriak, menolak untuk berdiam diri. Hati ini berontak, aku merindukanmu mister. Rasanya percuma saja kau berada 1 kota denganku kalau kenyataannya kita tetap tak dapat bertemu, sekedar melepas rindu. Percuma saja kita berada di waktu yang sama dan hanya terpisah belasan kilometer kalau kenyataannya aku tak pernah bisa memilikimu. Bahkan sekedar memeluk senyummu saja aku tidak diizinkan. Aku seperti baik-baik saja. Aku menjalankan aktivitasku dengan senormal mungkin. Bekerja, memberi les tambahan buat adik-adik kecil, atau menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatku, dan menutup hariku dengan keluargaku. Tak ada yang tau, aku berusaha menyibukkan diriku agar aku tak sempat dan tak memiliki waktu untuk mengingatmu apalagi memikirkanmu.

Namun, dengan usaha ku, kadang aku merasa percuma. Buktinya aku masih sempat mengingat bayangmu, bahkan di setiap detik di sela-sela kegiatanku. Bahkan setiap menit aku mengecek hapeku, berharap ada pesan darimu yang tiba-tiba sudah di depan rumahku. Apakah keinginan ku ini terlalu berlebihan dan sulit dikabulkan? Aku hanya ingin bertemu denganmu lagi. Aku ingin membuktikan bahwa kamu memang nyata adanya di dunia ini, bukan hanya menari-nari dalam alam bawah sadarku. Atau setidaknya berikan kabar buatku kau sedang apa dengan keluarga kecilmu. Beri tau aku jika kamu memang tak sempat mampir menemui aku walau sekejap mata. Jangan lagi menggantung harapan yang tak pernah pasti.

Jujur aku lelah. Membiarkanmu bahagia dengan orang lain aku rasa sudah lebih dari cukup dan memang sudah sepantasnya aku lakukan. Tapi mengertilah sedikit, aku tak minta macam-macam agar kau juga mempedulikan aku, aku tidak memintamu membalas kasih sayangku, aku juga tak pernah menginginkanmu merasakan sakit yang sama seperti yang kurasakan. Aku hanya ingin kau menepati ucapan yang keluar dari mulutmu sendiri.

Kalau seandainya minggu yang sudah kunanti-nantikan selama hampir sebulan ini, minggu yang aku impikan akan menjadi awal kebahagiaanku, ternyata terlewat begitu saja. Ternyata mengalir begitu saja seperti tidak ada apa-apa, berlalu seperti hari-hari lainnya, aku tak akan marah atau benci padamu karena kamu mangkir dari janjimu sendiri. Aku hanya kecewa sosok yang aku fikir bertanggung jawab sepertimu, tidak bertanggung jawab dengan mulutmu sendiri.

Aku tidak akan menyesal jika ternyata Tuhan memang tidak mengizinkan kita bertemu, mudah-mudahan itu pertanda jika aku harus benar-benar menetralkan perasaaanku. Dan mungkin itu jalan Tuhan agar aku tak terlalu larut kembali dengan rasa sakitku. Walaupun sebenarnya aku tidak setuju dengan pendapat itu. Jangan menjadikan Takdir sebagai alasan mu untuk tidak mempedulikanku, untuk tidak menemuiku. Itu pribadi mu sendiri. Tidak ada campur tangan Tuhan dalam tujuanmu untuk menyakiti orang, karena Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk hambanya. Aku percaya kau sudah berusaha menjadi yang terbaik. Terima kasih kamu membiarkan aku terus mencintaimu :)

Jumat, 23 Mei 2014

Jatuh Cinta atau Sekedar . . .




Aku jatuh cinta, aku gag peduli. Aku memang sudah jatuh cinta *lagi*. Dia mampu membuatku tertawa, tersenyum, merana bahkan menangis sesenggukan dan menangis teriak2 di jalanan. Aku ingat dia saat bangun tidur, saat mandi, saat menatap diriku sendiri di cermin, saat makan, saat perjalanan berangkat kerja, saat berkutat seharian di depan komputer, saat perjalanan pulang, bahkan saat mataku mau terpejam lagi. Dia dia dia.

Lebay? Aku memang lebay kalau sudah menyangkut hati dan perasaan. Suatu saat kalian juga akan berlebihan saat bicara tentang cinta, tentang seseorang yang membuat kalian melayang terbang dan menangis guling-guling. Aduhh, aku gag bisa merangkai kata-kata untuk mengungkapkannya. Aku tak punya kata-kata yang pantas dan tepat untuk mendefinisikan apa yang aku rasakan. Yang jelas aku paling tidak bisa jika sehari saja tak bertemu dengannya. Aku akan gugup gag karuan jika berada dalam jarak kurang dari 2 meter. Aku akan gemetaran dan merasakan dadaku bergemuruh tak beraturan saat mencium nafasnya yg tak jauh dariku atau saat tak sengaja mataku beradu pandang dengan matanya. Aku merasa pipiku menghangat saat melihatnya tersenyum dengan matanya yang semakin menyipit tenggelam tidak kelihatan. Haha. 

Kadang-kadang aku kaya’ orang bego’ yang tiba-tiba salah tingkah saat ekor mataku menangkap basah dia sedang memperhatikanku. Aku sudah sangat senang dan damai jika aku sudah berada di belakangnya, menikmati punggungnya. Iya, sesederhana itu. Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya bisa kunikmati sebatas punggungnya saja. Aku bahkan tahu dia tak sebaik teman dekatku lainnya. Dia bukan laki-laki idamanku atau laki-laki idaman ibuku. Tapi kita tak bisa memilih saat hati sudah terjatuh. Bahkan jika itu jatuh pada orang yang salah, kurang tepat dan di waktu yang tak tepat juga.

Tidak, aku sebenarnya yang salah. Aku terjebak pada perasaan yang aku ciptakan sendiri. Aku terlalu berhalusinasi dan tersugesti bahwa dia yang membuatku nyaman dan bahagia. Aku sudah berusaha melawannya selama puluhan hari. Tapi dengan pertemuan setiap hari ini, dengan mendengar suaranya setiap hari, mendengar tawanya khasnya, dengan melihat senyumnya, menikmati punggungnya dan mata sipitnya, mengintip tingkahnya melalui ekor mataku, merasakan getaran-getaran hebat yang bersumber dan disebabkan karena dia, semuanya justru semakin memupuk perasaanku, semakin hari aku berjuang semakin keras untuk menyangkal bahwa aku sedang jatuh cinta.

Hey, ini bukan cinta. Aku sedang berusaha untuk menghilangkan rasa yang sudah mulai tumbuh subur. Dan itu bukan hal yang mudah jika setiap hari aku bertemu dengan sosok mu dalam gelapku. Tapi, aku tetap menikmati semua sensasinya, karena mungkin ini memang waktunya aku untuk merasakannya, sekalipun rasa itu hanya berdiam diri di pojok hatiku tanpa pernah terungkap, tanpa seorangpun yang tau termasuk kamu. Dan meskipun rasa ini tak pernah berbalas, terima kasih pernah menjadi penyemangatku, Monts. :)

Selasa, 18 Maret 2014

Ketika Kau Mencintai Seseorang

Ketika kau mencintai seseorang, kau menerima dia apa adanya. Mencintai dia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dia tidak harus bersusah payah untuk selalu tampil sempurna dihadapanmu. Dia juga tidak harus berpura-pura jadi si Pangeran Cerdas yang tahu segalanya untuk membuatmu menyukainya. Cinta adalah ketika kau bisa membuatnya merasa nyaman untuk menjadi diri sendiri saat dia berada di dekatmu.

Ketika kau mencintai seseorang, kau adalah sahabat yang setia menemaninya dalam suka maupun duka. Sahabat untuk berbagi bahagia. Yang tersenyum lebih lebar saat dia tersenyum bersamamu. Yang tertawa lebih keras saat dia tertawa karena kamu. Sahabat untuk berbagi tangis. Yang mau meminjamkan bahumu saat dia ingin menangis. Yang rela melakukan apapun untuk menghapus air mata dan mengembalikan senyum di wajahnya. Kau adalah sahabat yang membuat dia bersemangat menghadapi setiap hari dalam hidupnya.


Ketika kau mencintai seseorang, kau menjadi seseorang yang mendengarkan dengan penuh perhatian cerita tentang keseharian, tentang impian, tentang cita-cita, tentang keluh kesah, atau tentang ketakutan terbesarnya. Kau mungkin tidak selalu punya jawaban untuk setiap masalahnya, tapi hanya dengan sungguh-sungguh mendengarkan lalu tersenyum penuh pengertian sembari memeluk menenangkannya, kau seolah mengangkat beban berat yang ada di pundaknya.
Ketika kau mencintai seseorang, hal yang paling membuatmu bahagia adalah melihat dia bahagia. Senyumnya bagimu adalah harta karun paling berharga. Tidak peduli jika senyum dan bahagia itu tanpa kamu, bukan karena kamu. Dan kau rela melakukan apapun untuk dapat melihatnya, bahkan jika harus dengan mengendalikan ego dan perasaanmu.


Ketika kau mencintai seseorang, mengobrol dengannya tidak akan pernah membuatmu merasa bosan. Dia tidak membuatmu merasa canggung walaupun topik yang kalian bicarakan hanya hal-hal sepele seperti cuaca yang cerah, warna pakaian yang akan dipakai, jalanan yang macet, kejadian konyol di angkot, menu makan siang, teman yang menyebalkan, dosen atau atasan yang cerewet. Bahkan ketika kau dan dia melewatkan waktu hanya dengan saling berdiam diri. Kau tetap merasa nyaman.


Ketika kau mencintai seseorang, hal yang paling ingin kau lakukan adalah selalu berada didekatnya, menjadi bagian dari kesehariannya dan melimpahinya dengan berton-ton kasih sayang. Saat kau harus hidup berjauhan dengannya dan tak kuasa menahan rindu untuk bertemu, kau menangis. Makanan favoritmu terasa hambar. Matahari tidak bersinar seterang biasanya. Bahkan Taylor Lautner dan Paul Walker pun mendadak kehilangan pesonanya. Rindu membuatmu susah. Tapi apa karena itu kau menganggap cinta menyedihkan? Justru itulah indahnya cinta. Kau memang tidak dapat melihat, menyentuh dan merasakan kasih sayangnya secara langsung. Tapi mengetahui dalam hati bahwa dia sayang padamu dan kamu juga sayang padanya, bukankah itu sudah cukup?


Ketika kau mencintai seseorang, orang yang kau ingat saat membuka mata untuk pertama kalinya di pagi hari adalah dia. Ketika terjebak kemacetan di perjalanan menuju kampus atau kantor, kau memikirkan apakah dia sudah mandi dan berangkat? Ketika sedang tenggelam dalam aktivitas kantor, kau masih sempat bertanya-tanya sedang apa dia sekarang? Ketika waktu makan siang tiba, pikiran yang terlintas dibenakmu adalah apakah dia juga sudah makan? Ketika matahari terbenam dan senja tiba, hal yang kau cemaskan adalah apakah dia sudah sampai ke rumah? Ketika mata mulai berat dan kau naik ke tempat tidur, kau ingin tahu apakah hari ini menyenangkan baginya? Dan sesaat sebelum kau terlelap, dalam doa yg kau panjatkan kau bersyukur Tuhan telah mengirimkan dia untuk mengisi hari-harimu.


Cinta itu indah. Aku percaya.


Bahkan ketika kau mencintai seseorang dan cintamu itu bertepuk sebelah tangan. Karena ketika kau mencintai seseorang, kau melakukannya dengan tulus tanpa mengharap balasan apalagi memaksanya untuk mencintaimu. Jika dia memang tidak dapat mencintaimu maka lepaskan. Bukan karena dia tidak mencintaimu melainkan karena kau sadar dia akan lebih berbahagia dengan orang lain dan bukan denganmu. Mengutip kata-kata dalam Filosofi Kopi, kebahagiaan sejati dari mencintai adalah merasakan cinta tanpa takut kehilangan cinta. Tidak ada yang perlu kau sesali. Suatu saat nanti kau pun akan menemukan seseorang yang kau cintai dan mencintaimu sepenuh hati.


*repost dengan beberapa perubahan, lupa dari blog mana* 


aylia ~18032014~

Selasa, 04 Maret 2014

Your Birthday ^_^






Hari ini 4 Maret 2014 kamu genap berusia 22 tahun
Ehm... maksudku kalian, kamu dan saudara kembarmu
Aku masih sangat mengingatnya kok
Kalau sejak 6 bulan yang lalu aku gelisah
Memikirkan harus memberi hadiah spesial apa saat ultahmu
Justru sekarang saat detik-detik ini berlangsung aku sudah tidak bingung lagi
Bukan, bukan karena akhirnya aku sudah siap dengan hadiahku untukmu
Tapi justru sejak 2 minggu yang lalu akhirnya aku sadar dan tak berusaha berjuang lagi

Maaf ya, aku bukannya tidak memperdulikanmu lagi
Aku bukannya tidak mau menganggapmu orang spesial dan tidak mengganggapmu temanku
Aku masih menganggapmu spesial di hatiku dan di seluruh hidupku
Meskipun kepada orang lain dan kepadamu aku bilang kamu teman ku biasa
Aku memang bilang sudah tak memiliki perasaan apa-apa sama kamu
Tapi kenyataannya kamu masih jadi prioritas utama sebagai perubah moodku
Aku masih mengagumimu sebagai laki-laki semi sempurna yang pernah kutemui
Laki-laki teristimewa yang sempat singgah dan menjadi paling berarti di hatiku

Lantas kenapa aku kemudian terus-terusan berpura-pura tegar?
Kenapa aku memutuskan mencintaimu secara sembunyi-sembunyi?
Meyakinkan kamu bahwa aku bahagia dan baik-baik saja?
Aku sedang menetralkan hubungan kita dan perasaanku sendiri
Aku tidak mau kamu terus-terusan merasa bersalah karena ulahmu padaku
Yang orang takkan mengira jika ternyata aku jatuh terlalu dalam karena pesonamu

Mister, aku tahu dan sangat yakin jika niatmu baik
Tentu saja aku memahami jika sosok yang nyaris sempurna sepertimu
Ingin mencari dan menemukan seorang wanita soleha
Wanita yang semi sempurna juga untuk mendampingimu
Yang menjadi istri dan ibu terbaik untuk darah daging kalian kelak
Yang kau yakini dia sebagai tulang rusuk yang diciptakan Tuhan untukmu
Yang kau puja dia, kau banggakan dia kepada semua orang
Kepada teman-temanmu, saudaramu bahkan pada bayanganmu sendiri di cermin
Yang kau sebut namanya di setiap detik waktumu, di setiap dialogmu dengan Tuhan

Tapi, sayang sekali kamu memakai cara yang salah
Kamu menjelajahi setiap hati wanita yang kau temui
Membuat mereka mengagumimu dan jatuh cinta padamu
Setelah mereka jatuh terlalu dalam dan saat sedang sayang-sayangnya
Kau begitu saja meninggalkan dan mengabaikannya
Tanpa pernah tau bagaimana sakit hati mereka saat kau perlakukan
Lalu kau berlalu, melenggang melangkah pergi
Menjelajahi hati-hati gadis suci lain di luar sana
Kemudian korban-korban patah hati semakin banyak berjatuhan lagi

Cukup mister, cukup kami wanita-wanita kuat dan sabar yang kau sakiti
Aku mohon jangan lagi kau teruskan petualanganmu
Berhentilah pada 1 hati yang kau yakini
Tapi jika kamu belum yakin, jangan masukkan dia dalam hidupmu
Sekali waktu kau melibatkan dia ke dalam kehidupanmu
Mengenalkan dia ke orang tua dan saudaramu
Di saat itu dia merasa yakin jika kamu memang serius dengannya
Dan dia terlalu yakin untuk ikut berjuang dan menyerahkan sisa hidupnya untukmu
Bersabarlah sedikit saja, Tuhan pasti memberikan jalan terbaik untukmu
Hingga kamu diberi cara terbaik untuk bertemu tulang rusukmu

Kamu bukan lagi bocah kecil yang suka bermain-main
Singgah ke taman ini dan berlari ke taman sana, begitu seterusnya
Kamu adalah pria yang sedang beranjak dewasa dan mencari jati dirimu
Memperjuangkan segala sesuatu yang dapat membahagiakan dirimu
Dan meraih segala keinginan yang selama ini masih hadir dalam mimpimu
Aku selalu berdo’a untuk kebaikanmu, do’a terbaik untukmu
Aku yakin, setelah hari ini dan untuk selamanya
Kamu akan tersadar dengan segala kesalahan masa lampaumu
Kemudian kamu bangkit dan memperbaiki semuanya
Lalu kamu hidup bahagia dan damai, seperti yang pernah kita impikan
Kisah manis yang pernah kita bicarakan dan kita perjuangkan bersama
Namun kandas di persimpangan jalan
Kamu akan menemukan kebahagiaanmu
Entah siapapun, dimanapun, kapanpun dan dengan cara apapun
Dan semua dengan kebaikan dan kelancaran yang meyelimutimu

Good luck mister, and happy birthday to you
May Allah bless you, Barakallah fiddunya wal Akhiroh
^_^

Aylia ~04032014~

Senin, 03 Maret 2014

First Love



Dimana kamu 10 tahun ini?
saat aku membutuhkan dukunganmu
masa dimana aku masih berada di bawah
detik-detik menempuh perjalanan panjang
waktu aku masih bukan siapa-siapa
kenapa baru muncul sekarang?
Saat aku sudah berhasil melalui keterpurukanku
aku yang kini hampir mencapai puncak
Saat aku sudah berhasil menempuh ujian-ujianNya?


Kau hanya ingin menikmati indahnya vas keramik indah
Tanpa peduli bagaimana sakit saat ia dibentuk
Kau hanya ingin melihat cantiknya kupu-kupu
Tanpa ingin melihat jijiknya ulat
Kau hanya diam menungguku di puncak
Tanpa mau mendampingiku kelelahan mencapai puncak
Ini yang kau sebut cinta?
Ini yang kau bilang mendampingiku dimanapun dan kapanpun
Dalam keadaan bagaimanapun juga?

Roda pasti berputar, sama halnya kehidupan kita
Suatu saat nanti, saat aku berada jauh di bawah
Suatu saat jika aku harus terjatuh kembali
Kau mungkin akan menghilang lagi
Kau akan menjauh lagi
Sama seperti yang pernah kau lakukan dulu
Meninggalkanku terpuruk dan tersenyum senang dengan yg lain
Mengabaikanku menangis tersedu
Dan kau tertawa riang dengan hidupmu sendiri
Aku lelah, jika harus sendiri menghadapinya
Di matamu mungkin aku wanita kuat dan tegar
Tapi di dalam sini, aku tetap butuh pertolongan
Kita akan selamanya begini, menjadi teman
Dan aku harus mengucapkan banyak terima kasih
Atas semua yang kau lakukan padaku
Dengan itu kau telah menunjukkan dan mengajarkan aku
Bagaimana aku harus terus bersikap lebih dewasa lagi

aylia ~20032013~

Senin, 24 Februari 2014

Jatuh Cinta Diam-diam



Tuhan, aku tidak tau perasaan ini ciptaanMu atau halusinasiku
Yang jelas dia mampu membuat aku tertawa saat aku terjatuh
Tapi setelahnya aku tidak sadar
Ternyata dia mempunyai peluang paling besar
Untuk membuatku sesak napas dan menangis lebih kencang

Aku bisa tertawa saat melihat tingkahnya
Aku bisa tertawa hanya karena dia tersenyum dan berbagi keceriaan
Padahal aku tahu dia juga sedang menanggung rasa sakit yang dalam
Tapi entah kenapa aku juga menahan tangis dan kesedihan
Saat senyum itu tak terukir di bibirnya
Saat keceriaannya tak nampak darinya
Aku bisa membaca raut wajahnya yang lelah
Aku bisa menafsirkan mimik mukanya yang gundah dan tak seperti biasanya
Dan yang menyakitkan
Aku tak punya hak untuk menanyakannya untuk tau lebih lanjut
Aku tak punya keberanian untuk memperdulikannya
Dan aku tak mampu menunjukkan rasa khawatirku
Aku hanya bisa terdiam dan membisu
Tanpa mampu berusaha melindungi dia
Aku tak punya hak untuk menunjukkan kepedulianku
Tak punya cukup keberanian untuk menjadi sandarannya

Aku baru sadar tuhan
Ternyata jatuh cinta diam-diam itu jauh lebih berat
Saat aku setiap hari bisa melihat sosoknya
Tapi tidak bisa memilikinya
Setiap hari bisa menikmati senyumnya
Tapi bukan aku yang menjadi alasannya tersenyum

Ini jauh lebih berat daripada aku mencintai orang yang jauh dariku
Yang aku tak tau gimana keadaannya setiap hari
Rindu ini semakin terasa berat
Karena saat rindu, kemudian bisa bertemu
Tapi kenyataannya aku tak bisa apa-apa
Tak bisa menggenggam tangannya
Memeluk tubuhnya bahkan tak berani sekedar menatap wajahnya

Apa artinya rindu, dapat bertemu tapi aku hanya bisa menikmati punggungnya saja?
Apa artinya jika setiap hari aku hanya bisa mendengar tawa dan suara khasnya
Yang sudah menjadi alasanku bangun pagi-pagi dan semangat beraktivitas lagi
Semakin hari aku hanya bisa meliriknya lewat ekor mataku
Sampai pada suatu saat aku berada tepat di depannya
Jarak kurang dari 1 meter
Aku tidak sadar, justru itu yang membuatku semakin jatuh cinta lebih dalam lagi padanya
Dan ternyata rasa itu semakin menusuk-nusuk karena tak terungkapkan
Semakin mengiris tajam saat aku harus tahu
dia sudah menyerahkan seluruh hidupnya buat seseorang di luar sana
Yang entah siapa aku tidak mengenalnya

Dia punya bidadari yang dia puja setiap detik
Yang dia rindukan di setiap menitnya
Yang dia sebutkan nama lengkapnya dalam setiap do’anya
Yang dia bangga-banggakan sosoknya ke semua orang
Yang dia harapkan sapaannya di setiap waktu
Yang mampu membuatnya terjatuh seperti yang dia lakukan padaku
Yang berperan penting dalam perubahan moodnya
Gadis yang namanya, senyumnya, wajahnya, semuanya
Memenuhi setiap senti hati dan otaknya
 Semua Tuhan semua
Semua yang dia lakukan padaku tapi aku tidak mampu melakukannya balik
Telah dilakukan oleh gadis lain yang telah memikat hatinya

Senyumnya, tawanya, suara renyahnya
Yang selalu aku terima setiap hari
Seakan-akan menjadi suntikan vitaminku yang semakin hari semakin mencintainya diam-diam
Menjadi pupuk yang setiap menit menyuburkan rasa sayangku padanya
Ahh, jatuh cinta diam-diam, ternyata seperti ini rasanya
Entah sampai kapan aku hanya akan terus memendam
Tanpa berani mengucapkan sepatah kata saja
Untuk menunjukkan perasaan yang semakin hari semakin menggerogoti sisa-sisa usiaku
Aku hanya harus menjadi wanita seperti sebagaimana kodratnya
Diam, menjaga pandangan semampuku
Dan aku harus puas hanya menikmati punggungmu setiap hari
Jatuh cinta diam-diam

24022014 aylia