Sebelumnya aku gag pernah mengingat aku mengalami mimpi apa semalam
Karena kadang atau seringkali kejadiannya kabur
Dan tak masuk akal
Tapi mimpi semalam jelas sekali terekam di otakku
Aku bahkan masih bisa merasakan getaran karena kehadiranmu
Aku bahkan masih bisa mengingat jelas debaran jantungku
Saat kau tiba-tiba datang dan mencium pipi kananku
Ah, kalau aku boleh memilih
Aku akan memilih untuk tidur selamanya
Asalkan kamu yang hadir dalam mimpiku
Dan kamu selalu memanjakanku
Bahkan aku rela bertengkar seumur hidup denganmu
Asal selalu denganmu
Entahlah, aku merasa sangat bahagia hanya dengan memimpikanmu
Kejadiannya terasa benar-benar nyata
Kau seperti benar-benar hadir di sampingku
Menggenggam tanganku, menungguku tertidur
Kemudian meninggalkan aku dengan kecupan kecil nan hangat
Yang terasa sampe sekarang
Aku benar-benar menikmatinya
Aku ingin itu nyata, terjadi di kehidupan kita
Aku semakin yakin untuk selalu menunggumu
Menyayangimu, mendo’akanmu
Kamulah calon imamku, tulang punggungku
Apalagi ini?
Perasaan apa yang berkecamuk dalam hatiku
kemarin-kemarin aku yakin kalau aku tak mungkin memlikimu
aku percaya jika kamu tak mungkin punya rasa yang sama denganku
apa yang terjadi 2 hari ini?
aku merasakan rindumu mengetuk hatiku
aku merasakan jika kamu memikirkanku
sama seperti yang aku keluhkan setiap hari
selalu terfikirkan kamu
10*07*2013
Jumat, 13 Desember 2013
Kamis, 12 Desember 2013
Kenapa Harus Kamu
kenapa harus kamu
yang menghadirkan tanda tanya dan bisu yang
menyeringai santai
kenapa harus kamu
yang tiba-tiba datang lalu menyelonong masuk ke
dalam pintu hatiku
apakah tak ada orang lain selain kamu
yang bisa membuatku jatuh cinta hingga merasakan luka
aku masih tak tau dan tak mengerti
kenapa harus kamu
yang mengisyaratkan hati untuk menyimpan perasaan
ini
kenapa harus kamu
yang mampu memaksa otakku agar tak berhenti
memikirkanmu
kenapa harus kita
kenapa bukan mereka
kenapa aku bertanya
kenapa kau tak pernah menjawab
kenapa kau tak pernah memberiku isyarat
aku telah melawan rasa takutku
hanya untuk mencintaimu
lalu, kenapa harus kamu
yang mampu merubah rasa takutku menjadi sebuah
keberanian kecil
mengubah badanku yang menggigil menjadi senyum tipis
walau secuil
jangan biarkan aku terus bertanya
jangan biarkan aku terus mencari hal yang
sebenarnya tak ada
jangan biarkan aku terus merasakan
perasaan yang sebenarnya tak kau rasakan
jangan biarkan aku terus menunggu
jangan biarkan waktuku terus terbuang
hanya karena kamu yang sulit kulupakan
kenapa harus kamu
yang mampu membuatku melamun sepanjang waktu
kenapa harus kamu
yang menjadi sebab air mataku terjatuh
Blitar, 05072013
Rabu, 11 Desember 2013
Mr ICE
Tiba-tiba aku mengingat kamu
Kamu yang ku kenal begitu angkuh dan cuek
Seakan tak butuh orang lain di dunia ini
Kamu yang dulu sangat ku benci
Yang entah karena apa
Mungkin karena kamu satu-satunya orang yang benar-benar dingin
Seperti tak menganggap aku ada
Dan aku tidak terbiasa diperlakukan seperti itu
Benar-benar seperti gunung es
Dingin mematikan dan susah ditaklukkan
Kaku egois acuh tak acuh
Tidak punya sense of humor sama sekali
Kamu kakak senior dari pekerjaanku
Aku yang harus belajar banyak darimu
Aku yang harus banyak bertanya tentang ilmu yang harus kuterapkan
Aku yang harus sering memanggilmu
Untuk memberikan pekerjaan untukmu
Tapi kau benar-benar angkuh
Dipanggil berkali-kali saja belum tentu mau menoleh
Apa kau tuli? Atau pura-pura tidak dengar?
Aku mulai capek harus bersabar padamu
Sehari belum tentu aku mendengar 1 kata saja dari bibirmu
Padahal kita dalam 1 ruangan dan harus bekerja sama
Kau bersikeras tak mau mengajariku
Tak mau peduli dan tak sadar bahwa sikapmu
Telah membuatku meneteskan air mata saat pulang
Aku tak terbiasa dianggap tidak ada di pekerjaan sebelumnya
Semua orang care padaku, teman-temanku, leaderku
Aku harus memutuskan belajar sendiri akhirnya
Aku tak pernah mendengarmu bicara denganku
Apalagi melihat senyum terukir di bibirmu
Kita juga tak pernah berjabat tangan
Berkenalan dan saling menyebutkan nama
Kau tak pernah berbasa-basi menanyakan dimana rumahku
Dimana aku dulu sekolah dan bekerja
Dan lain sebagainya
Menyuruhku ini itu, seperti kakak seniorku yang lain
Aku bahkan tau namamu setelah berhari-hari disana
Aku hanya bisa melihat tawa dan senyummu
Aku hanya mendengarmu lebih banyak mengeluarkan suara
Saat kita makan bersama yang lain
Dengan porsi keceriaan yang minus dan tetap dingin
2 bulan berlalu dengan suasana seperti di kutub, dingin sekali
Kau mulai mau menyebutkan namaku
Bicara sedikit lebih banyak tapi tetap tanpa senyum
Aku lupa bagaimana awalnya
Tiba-tiba kamu berbasa-basi mengajakku makan malam
Dan hanya berdua
OMG, aku masih tak percaya
Berusaha keras berpikir bahwa kamu hanya bercanda
Dan berjuang untuk tidak memikirkannya seharian itu
Tapi saat jam pulang, aku sudah memutar kendaraanku menuju ke rumah
Kau mengingatkanku, hei jadi gak dinnernya
“DEG” kau berteriak di depan teman-teman kita
Aku hanya terdiam dan berbalik arah mengikutimu
Mampir sebentar ke kantor rival kita
Kemudian kau menyuruhku melaju pelan di depanmu
Aku baru saja tersadar setelah bertahun, kau berusaha melindungiku
Dengan berjalan di belakangku
Tidak ada yang mewah dengan makan malam kita
Mie ayam Republik, usaha milik sahabat terbaikmu *sekaligus mantan kekasih kakakku*
Kita sudah makan beberapa sendok, dan aku tersadar kau tak memesan minuman
Aku bertanya lirih “samean gak pesan minuman mas?”
Kau tidak menjawabku apalagi menoleh padaku, tapi langsung berbalik ke pelayan
“es jeruk 2 bro”
Aku tersedak, tertegun dan bengong
“aku kan belum ngomong kalau aku mau pesan es jeruk?”
“aku sudah hafal minuman kesukaanmu”
Jawabnya acuh tak acuh tanpa menoleh padaku
Aku menyelami wajahnya
Tetap dingin seperti gunung es
Diam-diam kamu memperhatikanku, batinku
Makanan dalam mangkok di depan kita telah kandas
Kau mengoceh kesana kemari
Tentang masa-masa kecilmu yang dulu sangat dekat dengan keluarga p. Bos
Tentang masa stm yang sama sekali gag nyambung dengan bidang pekerjaanmu sekarang
Kepindahan rumahmu, wanita yang pernah dan sampai saat itu
*mungkin sampai sekarang saat tulisan ini kubuat* kau masih menyayanginya
meskipun dia sudah bertunangan dengan orang lain dan sekarang sudah menikah
3 jam berlalu aku mendengarkanmu
Yang mungkin terlalu panjang jika dibandingkan dengan kebiasaanmu
Tapi sebenarnya itu hanya seujung kuku dari semua yang kau punya
Aku tak pernah merasa sedekat ini denganmu
Berada dalam hitungan senti di depan matamu
Aku tak pernah menatap dan memasuki matamu sedekat ini
Melihat dan merasakan setiap emosi yang tersirat di dalamnya
Kesedihan, keceriaan dan keteduhan
Pertama kalinya aku melihat mata dinginmu berbinar-binar
Kejadiannya berlalu begitu cepat
Hingga terlalu malam buatku untuk pulang ke rumah
Kalau tidak ada dering telpon dari ibu
Mungkin aku masih termangu di depanmu
Mendengarkan ceritamu kata demi kata
Sambil sesekali melontarkan pertanyaan kecil
Agar kamu merasa aku benar-benar mendengarkan
Dan tertarik dengan kisahmu
Aku tahu, sangat tahu
Kau kecewa saat aku berpamitan harus pulang
Aku tau mimik wajahmu mengatakan masih banyak yang ingin kau bagi denganku
Aku juga ingin menghabiskan malam itu berdua denganmu
Bahkan sampai shubuh sekalipun
Walaupun itu takkan mungkin cukup untuk mengupas semuanya
Aku tak sadar dan tak pernah menyangka
Jika itu harus menjadi pertemuan pertama dan terakhirku berdua denganmu
Besoknya kamu seangkuh sebelumnya
Sedingin biasanya
Kamu menganggap tak pernah ada dinner berdua
Kamu tak pernah membahasnya ataupun mengajakku untuk dinner kedua dan seterusnya
Dan aku juga terlalu naif dan gengsi mengajakmu duluan
Aku masih ingat jika malam itu kamu bilang akan resign
Itu artinya tak ada ada lagi sosok angkuh dalam ruanganku
Tapi saat aku menceritakan niatmu kepada kakak senior
Mereka bilang itu hanya omong kosong
Kau sering kali mengucapkannya tapi ternyata tetap bertahan
Entah kenapa aku sedikit tenang mendengarnya
Hallo, ada apa ini? Bukankah aku membencinya?
Tapi aku tak bisa meremehkan ucapanmu kali ini
Kau benar-benar mengurus surat pindah
Aku benar-benar tersiksa dengan sikapmu
Aku tak tau harus gimana lagi
Kau mulai tak masuk kerja sehari, 1 hal yang tak pernah kau lakukan
Karena kita adalah karyawan paling disiplin
Datang paling pagi dan masuk 1 bulan full tanpa ambil cuti
Besoknya aku merasa kau benar-benar akan pergi
Dan aku memutuskan untuk tak masuk kerja
Aku tak siap jika harus melihatmu berpamitan dan pergi
Kita tak pernah berkenalan, bertemu tanpa pertemuan yang disengaja
Dan aku tak mau jika aku harus merasakan perpisahan tanpa pertemuan ini
Dan benar saja, kau benar-benar berpamitan pada hari aku tidak masuk kerja
Besoknya ruanganku kosong
Berkas-berkasmu sudah bersih
Ada beberapa yang mungkin sengaja kau tinggalkan
Kamu benar-benar pergi
Pertemuan tanpa jabat tangan dan perkenalan
Dan perpisahan tanpa jabat tangan dan selamat tinggal
Ahh, kau benar-benar makhluk mars paling aneh yang pernah aku temui
Sedikit banyak kamu telah merusak sistem sarafku
Kamu pernah menjadikanku berarti sekalipun hanya dalam hitungan jam
Aku tak tau apa yang aku rasakan
Aku kehilanganmu meskipun aku tak pernah merasa memilikimu
Apapun jalan yang kau tempuh, aku percaya dengan pilihanmu
Semoga kau selalu bahagia dalam hidupmu
Menemukan seseorang yang berarti dan dapat meluluhkan hatimu
Menemukan penyempurnamu
Kapanpun kamu membutuhkan aku, kamu boleh mencariku
Walaupun itu sudah tak mungkin lagi
Selamat tinggal orang yang tak pernah menyebutkan namanya padaku secara langsung
Selamat tinggal manusia paling dingin seperti puncak everest
Aku tak tau mengapa, seringkali memimpikan dan kefikiran dengan kamu
08122013
Kamu yang ku kenal begitu angkuh dan cuek
Seakan tak butuh orang lain di dunia ini
Kamu yang dulu sangat ku benci
Yang entah karena apa
Mungkin karena kamu satu-satunya orang yang benar-benar dingin
Seperti tak menganggap aku ada
Dan aku tidak terbiasa diperlakukan seperti itu
Benar-benar seperti gunung es
Dingin mematikan dan susah ditaklukkan
Kaku egois acuh tak acuh
Tidak punya sense of humor sama sekali
Kamu kakak senior dari pekerjaanku
Aku yang harus belajar banyak darimu
Aku yang harus banyak bertanya tentang ilmu yang harus kuterapkan
Aku yang harus sering memanggilmu
Untuk memberikan pekerjaan untukmu
Tapi kau benar-benar angkuh
Dipanggil berkali-kali saja belum tentu mau menoleh
Apa kau tuli? Atau pura-pura tidak dengar?
Aku mulai capek harus bersabar padamu
Sehari belum tentu aku mendengar 1 kata saja dari bibirmu
Padahal kita dalam 1 ruangan dan harus bekerja sama
Kau bersikeras tak mau mengajariku
Tak mau peduli dan tak sadar bahwa sikapmu
Telah membuatku meneteskan air mata saat pulang
Aku tak terbiasa dianggap tidak ada di pekerjaan sebelumnya
Semua orang care padaku, teman-temanku, leaderku
Aku harus memutuskan belajar sendiri akhirnya
Aku tak pernah mendengarmu bicara denganku
Apalagi melihat senyum terukir di bibirmu
Kita juga tak pernah berjabat tangan
Berkenalan dan saling menyebutkan nama
Kau tak pernah berbasa-basi menanyakan dimana rumahku
Dimana aku dulu sekolah dan bekerja
Dan lain sebagainya
Menyuruhku ini itu, seperti kakak seniorku yang lain
Aku bahkan tau namamu setelah berhari-hari disana
Aku hanya bisa melihat tawa dan senyummu
Aku hanya mendengarmu lebih banyak mengeluarkan suara
Saat kita makan bersama yang lain
Dengan porsi keceriaan yang minus dan tetap dingin
2 bulan berlalu dengan suasana seperti di kutub, dingin sekali
Kau mulai mau menyebutkan namaku
Bicara sedikit lebih banyak tapi tetap tanpa senyum
Aku lupa bagaimana awalnya
Tiba-tiba kamu berbasa-basi mengajakku makan malam
Dan hanya berdua
OMG, aku masih tak percaya
Berusaha keras berpikir bahwa kamu hanya bercanda
Dan berjuang untuk tidak memikirkannya seharian itu
Tapi saat jam pulang, aku sudah memutar kendaraanku menuju ke rumah
Kau mengingatkanku, hei jadi gak dinnernya
“DEG” kau berteriak di depan teman-teman kita
Aku hanya terdiam dan berbalik arah mengikutimu
Mampir sebentar ke kantor rival kita
Kemudian kau menyuruhku melaju pelan di depanmu
Aku baru saja tersadar setelah bertahun, kau berusaha melindungiku
Dengan berjalan di belakangku
Tidak ada yang mewah dengan makan malam kita
Mie ayam Republik, usaha milik sahabat terbaikmu *sekaligus mantan kekasih kakakku*
Kita sudah makan beberapa sendok, dan aku tersadar kau tak memesan minuman
Aku bertanya lirih “samean gak pesan minuman mas?”
Kau tidak menjawabku apalagi menoleh padaku, tapi langsung berbalik ke pelayan
“es jeruk 2 bro”
Aku tersedak, tertegun dan bengong
“aku kan belum ngomong kalau aku mau pesan es jeruk?”
“aku sudah hafal minuman kesukaanmu”
Jawabnya acuh tak acuh tanpa menoleh padaku
Aku menyelami wajahnya
Tetap dingin seperti gunung es
Diam-diam kamu memperhatikanku, batinku
Makanan dalam mangkok di depan kita telah kandas
Kau mengoceh kesana kemari
Tentang masa-masa kecilmu yang dulu sangat dekat dengan keluarga p. Bos
Tentang masa stm yang sama sekali gag nyambung dengan bidang pekerjaanmu sekarang
Kepindahan rumahmu, wanita yang pernah dan sampai saat itu
*mungkin sampai sekarang saat tulisan ini kubuat* kau masih menyayanginya
meskipun dia sudah bertunangan dengan orang lain dan sekarang sudah menikah
3 jam berlalu aku mendengarkanmu
Yang mungkin terlalu panjang jika dibandingkan dengan kebiasaanmu
Tapi sebenarnya itu hanya seujung kuku dari semua yang kau punya
Aku tak pernah merasa sedekat ini denganmu
Berada dalam hitungan senti di depan matamu
Aku tak pernah menatap dan memasuki matamu sedekat ini
Melihat dan merasakan setiap emosi yang tersirat di dalamnya
Kesedihan, keceriaan dan keteduhan
Pertama kalinya aku melihat mata dinginmu berbinar-binar
Kejadiannya berlalu begitu cepat
Hingga terlalu malam buatku untuk pulang ke rumah
Kalau tidak ada dering telpon dari ibu
Mungkin aku masih termangu di depanmu
Mendengarkan ceritamu kata demi kata
Sambil sesekali melontarkan pertanyaan kecil
Agar kamu merasa aku benar-benar mendengarkan
Dan tertarik dengan kisahmu
Aku tahu, sangat tahu
Kau kecewa saat aku berpamitan harus pulang
Aku tau mimik wajahmu mengatakan masih banyak yang ingin kau bagi denganku
Aku juga ingin menghabiskan malam itu berdua denganmu
Bahkan sampai shubuh sekalipun
Walaupun itu takkan mungkin cukup untuk mengupas semuanya
Aku tak sadar dan tak pernah menyangka
Jika itu harus menjadi pertemuan pertama dan terakhirku berdua denganmu
Besoknya kamu seangkuh sebelumnya
Sedingin biasanya
Kamu menganggap tak pernah ada dinner berdua
Kamu tak pernah membahasnya ataupun mengajakku untuk dinner kedua dan seterusnya
Dan aku juga terlalu naif dan gengsi mengajakmu duluan
Aku masih ingat jika malam itu kamu bilang akan resign
Itu artinya tak ada ada lagi sosok angkuh dalam ruanganku
Tapi saat aku menceritakan niatmu kepada kakak senior
Mereka bilang itu hanya omong kosong
Kau sering kali mengucapkannya tapi ternyata tetap bertahan
Entah kenapa aku sedikit tenang mendengarnya
Hallo, ada apa ini? Bukankah aku membencinya?
Tapi aku tak bisa meremehkan ucapanmu kali ini
Kau benar-benar mengurus surat pindah
Aku benar-benar tersiksa dengan sikapmu
Aku tak tau harus gimana lagi
Kau mulai tak masuk kerja sehari, 1 hal yang tak pernah kau lakukan
Karena kita adalah karyawan paling disiplin
Datang paling pagi dan masuk 1 bulan full tanpa ambil cuti
Besoknya aku merasa kau benar-benar akan pergi
Dan aku memutuskan untuk tak masuk kerja
Aku tak siap jika harus melihatmu berpamitan dan pergi
Kita tak pernah berkenalan, bertemu tanpa pertemuan yang disengaja
Dan aku tak mau jika aku harus merasakan perpisahan tanpa pertemuan ini
Dan benar saja, kau benar-benar berpamitan pada hari aku tidak masuk kerja
Besoknya ruanganku kosong
Berkas-berkasmu sudah bersih
Ada beberapa yang mungkin sengaja kau tinggalkan
Kamu benar-benar pergi
Pertemuan tanpa jabat tangan dan perkenalan
Dan perpisahan tanpa jabat tangan dan selamat tinggal
Ahh, kau benar-benar makhluk mars paling aneh yang pernah aku temui
Sedikit banyak kamu telah merusak sistem sarafku
Kamu pernah menjadikanku berarti sekalipun hanya dalam hitungan jam
Aku tak tau apa yang aku rasakan
Aku kehilanganmu meskipun aku tak pernah merasa memilikimu
Apapun jalan yang kau tempuh, aku percaya dengan pilihanmu
Semoga kau selalu bahagia dalam hidupmu
Menemukan seseorang yang berarti dan dapat meluluhkan hatimu
Menemukan penyempurnamu
Kapanpun kamu membutuhkan aku, kamu boleh mencariku
Walaupun itu sudah tak mungkin lagi
Selamat tinggal orang yang tak pernah menyebutkan namanya padaku secara langsung
Selamat tinggal manusia paling dingin seperti puncak everest
Aku tak tau mengapa, seringkali memimpikan dan kefikiran dengan kamu
08122013
Selasa, 10 Desember 2013
Tak Cukup Pantas Diperjuangkan Menjadi Kita
Aku memang tak cukup pantas kau perjuangkan
Bukan, bukan tak cukup pantas
Tapi sama sekali tak pantas
Lihatlah, semakin lama kita seperti langit dan bumi
Kamu bukan lagi sosok sederhana dan rendah hati yang kukenal dulu
Kamu yang dulu sangat begitu biasa-biasa saja
Bahkan tak cukup menarik bagiku
Sekarang telah menjadi pribadi yang semi sempurna punya segalanya
Kau telah berhasil menggenggam semua cita-citamu
Hanya tinggal mempertahankan sambil meraih yang tersisa
Kau selalu berlari sekuat tenaga
Meninggalkan aku yang tertatih-tatih tak mampu mengejar asamu
Dan hingga kini seiring waktu bergulir
Kita semakin jauh dan sangat jauh
Aku tak lagi bisa menemukan kamu yang dulu
Yang kurang sempurna dan membutuhkan aku sebagai penyempurnamu
Kau tak lagi membutuhkan aku lagi sekarang
Dengan apa yang kau miliki
Kau sudah jadi sosok yang tak butuh penyempurna
Aku kehilangan kamu
Aku yang sekarang butuh kamu untuk melengkapiku
Bagaimana mungkin engkau yang memperjuangkan aku bertahun-tahun
Agar semua berubah menjadi hanya “kita”
Pada akhirnya kita hanya bertahan dalam hitungan bulan
Kita berubah jadi aku dan kamu lagi
Menjadi Lii dan ndull
Bukan, bukan hanya hitungan bulan
Aku masih tetap menemanimu
1 tahun terakhir setelah kita memutuskan untuk sendiri-sendiri
Aku yang sekarang menggantikanmu berjuang sendirian
Mendengar keluh kesahmu
Merasakan suasana hatimu lewat barisan tulisan
Menahan cemburu dan sakit saat kau menceritakan gadismu
Segala hal tentang gadismu
Tapi toh aku tak sanggup marah
Aku tak bisa marah sama kamu
Menahan sesak dan tak mampu membendung luapan air mata
Melihat potretmu dengan gadismu
Aku harus berkorban menahan egoku
Demi kebahagiaanmu dengan gadismu
Aku tak ingin merusak kebahagiaanmu dengan kecengenganku
Karena yang aku takutkan bukan lagi kehilangan kamu
Tapi aku takut jika kamu kehilangan kebahagiaanmu
Sampai kini kau memutuskan sendiri lagi
Dan aku masih disini menemani kamu
Aku selalu ada saat kau butuhkan
Dan aku harus menahan diri tidak merusak kebahagiaanmu dengan kehadiranku
Aku hanya akan menangis bahagia saat kau bertemu keceriaanmu
Kehidupanmu yang kini tak lagi berisi tentang aku
Aku tetap menemanimu, menunggumu
Yang entah sampai kapan, aku tak tau
#mrRy
Bukan, bukan tak cukup pantas
Tapi sama sekali tak pantas
Lihatlah, semakin lama kita seperti langit dan bumi
Kamu bukan lagi sosok sederhana dan rendah hati yang kukenal dulu
Kamu yang dulu sangat begitu biasa-biasa saja
Bahkan tak cukup menarik bagiku
Sekarang telah menjadi pribadi yang semi sempurna punya segalanya
Kau telah berhasil menggenggam semua cita-citamu
Hanya tinggal mempertahankan sambil meraih yang tersisa
Kau selalu berlari sekuat tenaga
Meninggalkan aku yang tertatih-tatih tak mampu mengejar asamu
Dan hingga kini seiring waktu bergulir
Kita semakin jauh dan sangat jauh
Aku tak lagi bisa menemukan kamu yang dulu
Yang kurang sempurna dan membutuhkan aku sebagai penyempurnamu
Kau tak lagi membutuhkan aku lagi sekarang
Dengan apa yang kau miliki
Kau sudah jadi sosok yang tak butuh penyempurna
Aku kehilangan kamu
Aku yang sekarang butuh kamu untuk melengkapiku
Bagaimana mungkin engkau yang memperjuangkan aku bertahun-tahun
Agar semua berubah menjadi hanya “kita”
Pada akhirnya kita hanya bertahan dalam hitungan bulan
Kita berubah jadi aku dan kamu lagi
Menjadi Lii dan ndull
Bukan, bukan hanya hitungan bulan
Aku masih tetap menemanimu
1 tahun terakhir setelah kita memutuskan untuk sendiri-sendiri
Aku yang sekarang menggantikanmu berjuang sendirian
Mendengar keluh kesahmu
Merasakan suasana hatimu lewat barisan tulisan
Menahan cemburu dan sakit saat kau menceritakan gadismu
Segala hal tentang gadismu
Tapi toh aku tak sanggup marah
Aku tak bisa marah sama kamu
Menahan sesak dan tak mampu membendung luapan air mata
Melihat potretmu dengan gadismu
Aku harus berkorban menahan egoku
Demi kebahagiaanmu dengan gadismu
Aku tak ingin merusak kebahagiaanmu dengan kecengenganku
Karena yang aku takutkan bukan lagi kehilangan kamu
Tapi aku takut jika kamu kehilangan kebahagiaanmu
Sampai kini kau memutuskan sendiri lagi
Dan aku masih disini menemani kamu
Aku selalu ada saat kau butuhkan
Dan aku harus menahan diri tidak merusak kebahagiaanmu dengan kehadiranku
Aku hanya akan menangis bahagia saat kau bertemu keceriaanmu
Kehidupanmu yang kini tak lagi berisi tentang aku
Aku tetap menemanimu, menunggumu
Yang entah sampai kapan, aku tak tau
#mrRy
Senin, 09 Desember 2013
Waktu Selalu Bisa merubah Segalanya
Waktu bisa saja merubah segalanya
Bahkan merubah perasaanmu padaku kini
Apa yang kau sebut sayang saat ini
Bagaimana kau bilang tak kan mau berpisah denganku
Bagaimana kamu takut jika suatu saat kehilanganku
Bagaimana kamu bilang aku segalanya bagimu
Bahkan merubah perasaanmu padaku kini
Apa yang kau sebut sayang saat ini
Bagaimana kau bilang tak kan mau berpisah denganku
Bagaimana kamu takut jika suatu saat kehilanganku
Bagaimana kamu bilang aku segalanya bagimu
Bagaimana kamu bilang kau takkan meninggalkanku
Semua bisa saja melebur bersama waktu
Kita takkan tau apa yang terjadi esok
Bahkan apa yang terjadi 5 menit yang akan datang
Aku harus cukup berhati-hati lagi
Aku harus membiasakan diri tanpamu lagi
Aku harus mulai belajar melupakan sebelum terlalu jauh mencintai
Seharusnya tidak ada kata terlambat
kapanpun itu aku harus memulainya
Tapi aku merasa waktu yang terlalu singkat inipun
Telah melumpuhkanku
Dia telah mengukirmu terlalu dalam
Aku tidak akan pernah sanggup lagi
Untuk belajar melupakanmu
Aku takkan pernah sanggup
Belajar hidup tanpamu
Aku tidak bisa membayangkan
Jika akhirnya kau melakukan hal yang sama
Seperti sebelumnya
Mengambilku dari kegelapan, dan mengembalikanku pada kepekatan yang sama
Aku takkan pernah bisa, sayang
Aku harus hidup denganmu selamanya
Aku yakin Tuhan pun meridloi
Aku percaya alam semesta juga merestui kita
Kita, akan hidup bersama selamanya
Takkan ada yang memisahkan kita
Orang ketiga, waktu bahkan semesta
I will Love you, as long as life. From the moment on
#mrR 08*04*2013
Kita takkan tau apa yang terjadi esok
Bahkan apa yang terjadi 5 menit yang akan datang
Aku harus cukup berhati-hati lagi
Aku harus membiasakan diri tanpamu lagi
Aku harus mulai belajar melupakan sebelum terlalu jauh mencintai
Seharusnya tidak ada kata terlambat
kapanpun itu aku harus memulainya
Tapi aku merasa waktu yang terlalu singkat inipun
Telah melumpuhkanku
Dia telah mengukirmu terlalu dalam
Aku tidak akan pernah sanggup lagi
Untuk belajar melupakanmu
Aku takkan pernah sanggup
Belajar hidup tanpamu
Aku tidak bisa membayangkan
Jika akhirnya kau melakukan hal yang sama
Seperti sebelumnya
Mengambilku dari kegelapan, dan mengembalikanku pada kepekatan yang sama
Aku takkan pernah bisa, sayang
Aku harus hidup denganmu selamanya
Aku yakin Tuhan pun meridloi
Aku percaya alam semesta juga merestui kita
Kita, akan hidup bersama selamanya
Takkan ada yang memisahkan kita
Orang ketiga, waktu bahkan semesta
I will Love you, as long as life. From the moment on
#mrR 08*04*2013
Jumat, 06 Desember 2013
Aku Butuh Kamu
Dari awal aku salah
Aku salah sudah lancang jatuh cinta padamu
Dan karena itu, aku harus siap dengan segala resikonya
Aku harus patah hati, sakit hati, atau cemburu
Semua yang sebenarnya tidak kamu butuhkan
Aku jatuh hati padamu dengan sendirinya
Dan sekarang aku pun harus menanggungnya sendiri
Kesakitan, dan luka yang harus aku sembuhkan sendiri
Kamu hanya pura-pura tau, tapi tidak pernah peduli
Kamu memberikan setiap detik waktumu buatku
Tapi kemudian 180 derajat berubah
Kamu berikan waktu buat orang sekitarmu
Tanpa menyisihkan 2 menit saja buatku
Aku terisih dari orang-orang di sekitarmu
Yang lebih bisa membuatmu bahagia
Egois? Iya mungkin kedengarannya aku gak tau diri
Aku Cuma butuh 2 menit dari 1440 menitmu setiap harinya
Apakah berat?
Aku butuh dukunganmu untuk bangkit dari ini
Aku butuh cahayamu untuk keluar dari kegelapanku
Kamu melakukannya, tapi di tengah perjalanan
Kamu melihat cahaya yang lebih terang dariku
Kamu tidak sabar menuntunku
Kamu berlari meninggalkanku
Dan sekarang aku tersesat kembali
Aku berada dalam kegelapan yang lebih pekat
Aku salah sudah lancang jatuh cinta padamu
Dan karena itu, aku harus siap dengan segala resikonya
Aku harus patah hati, sakit hati, atau cemburu
Semua yang sebenarnya tidak kamu butuhkan
Aku jatuh hati padamu dengan sendirinya
Dan sekarang aku pun harus menanggungnya sendiri
Kesakitan, dan luka yang harus aku sembuhkan sendiri
Kamu hanya pura-pura tau, tapi tidak pernah peduli
Kamu memberikan setiap detik waktumu buatku
Tapi kemudian 180 derajat berubah
Kamu berikan waktu buat orang sekitarmu
Tanpa menyisihkan 2 menit saja buatku
Aku terisih dari orang-orang di sekitarmu
Yang lebih bisa membuatmu bahagia
Egois? Iya mungkin kedengarannya aku gak tau diri
Aku Cuma butuh 2 menit dari 1440 menitmu setiap harinya
Apakah berat?
Aku butuh dukunganmu untuk bangkit dari ini
Aku butuh cahayamu untuk keluar dari kegelapanku
Kamu melakukannya, tapi di tengah perjalanan
Kamu melihat cahaya yang lebih terang dariku
Kamu tidak sabar menuntunku
Kamu berlari meninggalkanku
Dan sekarang aku tersesat kembali
Aku berada dalam kegelapan yang lebih pekat
Kamis, 05 Desember 2013
Surat Untuk Istri Mantan Kekasihku (2)
Selamat ya istri mantan kekasihku
Usia kandunganmu sudah menginjak bulan ke 9
Itu artinya kurang lebih 1 bulan lagi
Ada junior yang melengkapi kalian
Sebentar lagi ada penyempurna kehidupan kalian
Irikah aku? Cemburukah aku? Iya, sedikit
Tapi semuanya lenyap jika aku harus
Teringat kamu dan juniormu
Usia kandunganmu sudah menginjak bulan ke 9
Itu artinya kurang lebih 1 bulan lagi
Ada junior yang melengkapi kalian
Sebentar lagi ada penyempurna kehidupan kalian
Irikah aku? Cemburukah aku? Iya, sedikit
Tapi semuanya lenyap jika aku harus
Teringat kamu dan juniormu
Aku tau pasti kalian tidak sedang baik-baik saja
Aku tau pasti ucapan-ucapan kasarmu
Tingkah-tingkah aroganmu
Sifat-sifat egoismu yang tidak menghormati *dia*
Yang dulu bermimpi memboyongku ke istananya
Aku memang patah hati, remuk dan hancur berkeping-keping
Saat tau kalian menuju ke kursi yang dulu dia janjikan padaku
Hanya dalam hitungan hari saja, janji itu melebur, berputar arah
Kamu boleh tertawa selama 2 tahun ini, sayang
Tapi tak tahukah kamu? Karma sedang mengincarmu
Dalam hitungan hari ke depan kebahagiaanmu akan segera lenyap
Berpaling kembali kepadaku
Dia akan meninggalkanmu demi berbahagia denganku
Aku tau pasti ucapan-ucapan kasarmu
Tingkah-tingkah aroganmu
Sifat-sifat egoismu yang tidak menghormati *dia*
Yang dulu bermimpi memboyongku ke istananya
Aku memang patah hati, remuk dan hancur berkeping-keping
Saat tau kalian menuju ke kursi yang dulu dia janjikan padaku
Hanya dalam hitungan hari saja, janji itu melebur, berputar arah
Kamu boleh tertawa selama 2 tahun ini, sayang
Tapi tak tahukah kamu? Karma sedang mengincarmu
Dalam hitungan hari ke depan kebahagiaanmu akan segera lenyap
Berpaling kembali kepadaku
Dia akan meninggalkanmu demi berbahagia denganku
Tapi aku tidak akan sekejam itu
Bukan, bukan karena aku tak mau “barang bekas”
Bukan karena aku sakit hati karena dulu dia menyia-nyiakan aku demi kamu
Kemudian sekarang menyesal dan berbalik arah kembali menjemputku
Bukan!!!
Aku lebih mengutamakan kebahagiaanmu dan junior kalian
Aku lebih mementingkan nasibmu dan juniormu
Aku tidak bisa membayangkan jika suatu saat aku ada di posisimu
Kemudian dengan sadisnya ada wanita yang merebut orang yang ku sayang
Pelengkapku diambil sehingga aku tidak bisa benar-benar berdiri dengan tegak
Meskipun aku tidak pernah mengalaminya (dan mudah-mudahan tidak akan mengalaminya)
Tapi, aku tau betul bagaimana perasaanmu
Jika hal itu benar-benar terjadi padamu
Bukan, bukan karena aku tak mau “barang bekas”
Bukan karena aku sakit hati karena dulu dia menyia-nyiakan aku demi kamu
Kemudian sekarang menyesal dan berbalik arah kembali menjemputku
Bukan!!!
Aku lebih mengutamakan kebahagiaanmu dan junior kalian
Aku lebih mementingkan nasibmu dan juniormu
Aku tidak bisa membayangkan jika suatu saat aku ada di posisimu
Kemudian dengan sadisnya ada wanita yang merebut orang yang ku sayang
Pelengkapku diambil sehingga aku tidak bisa benar-benar berdiri dengan tegak
Meskipun aku tidak pernah mengalaminya (dan mudah-mudahan tidak akan mengalaminya)
Tapi, aku tau betul bagaimana perasaanmu
Jika hal itu benar-benar terjadi padamu
Aku belum menjadi seorang istri apalagi ibu
Aku juga belum cukup dewasa atau lebih tua darimu
Tapi mengertilah, sebagai istri hormatilah suamimu
Yang kau bilang kau cintai sepenuh hatimu
Berhentilah bersikap kasar dan kekanak-kanakan
Ingat, kau sedang mengandung dan sebentar lagi menjadi seorang ibu
Alangkah sempurna hidupmu punya suami dan anak yang saling menyayangi
Aku juga belum cukup dewasa atau lebih tua darimu
Tapi mengertilah, sebagai istri hormatilah suamimu
Yang kau bilang kau cintai sepenuh hatimu
Berhentilah bersikap kasar dan kekanak-kanakan
Ingat, kau sedang mengandung dan sebentar lagi menjadi seorang ibu
Alangkah sempurna hidupmu punya suami dan anak yang saling menyayangi
punya keluarga yang utuh
Tolong jangan kotori dengan kata-kata kasar yang ikut merusak moral buah hatimu
Jadilah keluarga yang saling melengkapi
Aku sayang kalian, terlepas dari kamu kenal aku atau tidak
Aku tidak peduli
Aku sayang kalian dan aku berdo’a mudah-mudahan keluarga kalian tetap utuh
Dan kehadiran sang junior bisa jadi penyatu kalian yang sama-sama memiliki ego
Jadilah keluarga yang saling melengkapi
Aku sayang kalian, terlepas dari kamu kenal aku atau tidak
Aku tidak peduli
Aku sayang kalian dan aku berdo’a mudah-mudahan keluarga kalian tetap utuh
Dan kehadiran sang junior bisa jadi penyatu kalian yang sama-sama memiliki ego
Rabu, 04 Desember 2013
Kado Ultah My Besties
aku menikmati kesedihan dan air mata
sebab dengan air mata aku lebih dapat melihat
dan kesedihan mengajariku bahasa hati
untuk mengucapkan...
selamat ulang tahun kepadamu
semoga kamu senantiasa tersenyum
karena segala sesuatunya begitu bermakna
Happy birthday brada, wish u all the best :)
4 Desember 1991 - 4 Desember 2013
4 Desember 1991 - 4 Desember 2013
Selasa, 03 Desember 2013
Kenapa Harus Aku
Aku...
Aku yang pernah kamu patahkan hatinya
Aku yang pernah kamu hancurkan mimpinya
Aku yang dapat dengan cepat bangkit
Melanjutkan jalanku dan meraih kembali mimpiku
Aku...
Sudah lebih dulu memaafkanmu
Bahkan jauh sebelum engkau mengucap penyesalanmu
Jauh sebelum engkau menyadari kekhilafanmu
Karena aku sadar, akupun tak lebih baik darimu
Aku yang terlalu cepat mengharapkanmu
Tanpa aku sadari, ada orang lain yang kau puja
Yang setiap malam hadir dalam mimpi-mimpimu
Yang setiap hari kau sebut namanya dalam dialogmu dengan Tuhan
Yang kau lihat dia dalam drama masa depanmu
Yang kau cintai dengan sepenuh hatimu
Dan kini saat dia berpaling darimu
Aku yang kau tuju
Kenapa aku lagi?
Kenapa aku yang kau hampiri saat kamu terjatuh?
Kenapa aku yang harus jadi warung tempatmu berteduh?
Kenapa aku yang harus jadi bengkel untuk memperbaiki hatimu yang jengkel?
Yang hancur karenanya
Kenapa bukan aku yang jadi rumah tujuan akhirmu berteduh?
Kenapa bukan aku yang menikmati indahnya saat kau kembali tersenyum?
Setelah kau sembuh dan dapat mencintai lagi?
Kenapa aku yang harus dihantui bayang-bayangmu setiap malam tanpa kau ketahui?
Kenapa aku yang harus bertanya tanpa pernah tau kau menjawabnya
salahkah aku yang menyayangimu diam-diam?
#mrR
Aku yang pernah kamu patahkan hatinya
Aku yang pernah kamu hancurkan mimpinya
Aku yang dapat dengan cepat bangkit
Melanjutkan jalanku dan meraih kembali mimpiku
Aku...
Sudah lebih dulu memaafkanmu
Bahkan jauh sebelum engkau mengucap penyesalanmu
Jauh sebelum engkau menyadari kekhilafanmu
Karena aku sadar, akupun tak lebih baik darimu
Aku yang terlalu cepat mengharapkanmu
Tanpa aku sadari, ada orang lain yang kau puja
Yang setiap malam hadir dalam mimpi-mimpimu
Yang setiap hari kau sebut namanya dalam dialogmu dengan Tuhan
Yang kau lihat dia dalam drama masa depanmu
Yang kau cintai dengan sepenuh hatimu
Dan kini saat dia berpaling darimu
Aku yang kau tuju
Kenapa aku lagi?
Kenapa aku yang kau hampiri saat kamu terjatuh?
Kenapa aku yang harus jadi warung tempatmu berteduh?
Kenapa aku yang harus jadi bengkel untuk memperbaiki hatimu yang jengkel?
Yang hancur karenanya
Kenapa bukan aku yang jadi rumah tujuan akhirmu berteduh?
Kenapa bukan aku yang menikmati indahnya saat kau kembali tersenyum?
Setelah kau sembuh dan dapat mencintai lagi?
Kenapa aku yang harus dihantui bayang-bayangmu setiap malam tanpa kau ketahui?
Kenapa aku yang harus bertanya tanpa pernah tau kau menjawabnya
salahkah aku yang menyayangimu diam-diam?
#mrR
Senin, 02 Desember 2013
Status HANYA TEMAN
Terbangun saat subuh, kemudian bayanganmu muncul *LAGI*. Aku
mengajak Tuhan berbicara. Aku sangat bersyukur dapat mencintaimu dan keras
kepala mempertahankan sayangku padamu walaupun kenyataan yang ada kamu hanya
gemar melukaiku. Ku raih hapeku, berharap ada sisa pesan darimu tadi malam atau
basa-basimu mengucapkan semangat pagi, semoga Allah senantiasa mengukir senyum
di wajah manismu *AGAIN*. Aku merindukan setiap baris pesanmu yang telah
menjadi mood boosterku. Sayang, itu hanya akan menjadi keinginan yang terlalu
tinggi dan pada akhirnya hanya akan “terwujud” dalam mimpi. Entah ini sudah
hari ke berapa, hari saat-saat kau tak pernah benar-benar menyadari bahwa aku
sangat menyayangimu.
Aku termenung, menatap dinding yang dingin dan membisu
sambil mengingat-ingat hal-hal apa saja yang telah kau lakukan padaku beberapa
waktu lalu. Saat kau dengan tegas terang-terangan mengatakan kamu ingin mulai
menjauh dariku agar aku mudah melupakan kamu. Kamu mematahkan harapanku yang
kau bangun sendiri. Kau bersikeras mencuci bersih otakku agar aku tak lagi
mengingat apalagi memikirkanmu.
Beberapa minggu kemudian kau menghubungiku. Kau sadar betul
bahwa meninggalkanku yang kamu fikir akan memudahkan aku melupakanmu justru
malah semakin menyakitiku. Tanpa aku katakan, kau merasakan dan menyadari yang
kurasakan. Aku terkejut dan sedikit senang setelah berminggu-minggu kita tak
pernah berkomunikasi, yang aku fikir kau dalam keadaan baik-baik saja dan aku
hanya bisa terus-terusan menyebut namamu dalam dialogku dengan Tuhan, akhirnya
kau mengakui sesuatu bahwa kau tak tenang dan tidak konsen setiap kali bekerja,
kamu selalu kefikiran aku. Tahukah kamu? Aku sering kali bercerita pada
sahabatku, aku merasakan semua yang kau katakan, tapi aku hanya bisa diam tanpa
berani mengungkapkannya. Aku juga bilang kan padamu? Ternyata dalam diam kita
sama-sama kefikiran dan saling mendo’akan. Masih ingatkah kamu dengan kalimatku
itu?
Kamu selalu menghilang kemudian muncul tiba-tiba tanpa
merasa berdosa karena kamu tak tau, setiap detik kemunculanmu adalah instruksi kepada hati dan otakku untuk
kembali membuka luka sekaligus cinta yang terpendam. Lalu kau menghilang lagi,
seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa. Berbulan-bulan aku mencoba dan terus
mencoba melenyapkan bayangmu, bangkit sendirian. Selalu berada dalam keramaian
tapi tetap terasa sepi. Menampik semua lamaran orang yang mendatangiku demi
menyembuhkan hatiku tapi sekaligus tetap berkeras hati bertahan menunggumu.
Berharap suatu saat kau akan merasakan hal yang sama.
Rasa sakit mulai pudar saat aku berhadapan dengan hal apapun
yang berkaitan denganmu dan aku berfikir aku telah berhasil sembuh. Tapi
ternyata tidak!!! Kau tiba-tiba datang meminta maaf *lagi* atas sikapmu yang
lama menghilang dan kamu menegaskan bahwa kamu tidak lupa padaku. Apakah kamu
tau? Aku bisa mengirimkan ratusan ribu pesan padamu kalau aku diizinkan
menyampaikan bahwa setiap detik yang kulewati aku tak pernah melupakanmu,
setiap detik yang kumiliki selalu kugunakan untuk setia menyayangimu tanpa
peduli dengan orang-orang yang melebihimu. Ada banyak sekali emosi dan
ungkapan-ungkapan yang ingin aku sampaikan padamu. Dan itu takkan cukup
dituliskan selama 1 hari penuh. Aku terlalu takut membuang-buang waktumu secara
percuma dan akhirnya membuatmu menghilang lagi. Aku benar-benar takut
kehilangan kamu. Selama hampir 2 bulan, aku merasa mulai tenang dan sedikit
fokus kembali dengan kegiatanku, mengukir lagi cita-citaku. Dalam hitungan
detik kamu membuat dadaku kembali sesak.
Kamu bilang aku menghilang dan tak pernah muncul. Sadarkah kamu,
bahwa kenyataannya kamu yang berusaha menghilang dan tak menampakkan diri. Aku
terkesan atas setiap ucapan terima kasihmu karena rasa sayang yang tak henti ku
berikan padamu, permintaan maafmu yang berkali-kali dan pengakuan kebodohanmu
karena menyakiti dan menyia-nyiakan aku. Tapi itu semua tak berhasil
menyembuhkan rasa sakitnya.
Dimana kamu yang aku sayangi? Aku lelah tertatih-tatih
berharap dan menunggu sendirian. Setelah sekian lama penantian itu aku malah
menemukanmu menjadi seseorang yang berbeda. Menangis sekencang dan selama
apapun tak akan mampu merubah sikap dan perasanmu kepadaku. Aku hanya ingin
menjadi seseorang yang kau sayang, yang kau pamerkan pada keluarga dan Tuhanmu,
bahkan pada bayanganmu sendiri di cermin. Dan terjebak dalam status HANYA TEMAN
ini selalu menyisakan luka yang tidak kamu sadari.
Ratusan hari kamu menyakiti, merusak, mematahkan bahkan
mengiris-iris hatiku yang hanya berisi tentang kamu. Ratusan hari kamu
merubuhkan harapan indah yang kau bangun sendiri. Tapi kamu tidak perlu
khawatir. Semua sikapmu takkan membuatku berhenti menyayangimu. Kemarin, hari
ini dan selamanya bahkan saat kamu sudah tak lagi mengingat dan mengenal aku,
aku tetap menyayangimu seperti pertama kali getar itu muncul dan menggerogoti
hatiku, hingga hanya berisi kamu, kamu dan kamu yang tinggal di dalamnya. Aku
jatuh cinta padamu berkali-kali pada setiap menit yang ku lalui. Kapasitasku
memang hanya seorang teman, tapi perasaanku padamu lebih dari sekedar teman.
25/11/2013
#mrR
Langganan:
Postingan (Atom)