Aku masih belum menemukan
ungkapan apa yang tepat untuk perasaan ku sekarang
yang jelas aku seperti menemukan cahaya baru
bukan, bukan menemukan, tapi aku ditemukan
aku mencoba berfikir positif, dan dengan sendirinya
kebahagiaan itu datang menghampiriku
aku tidak memilih, tapi dipilih
begitulah cinta memilih hatiku untuk berlabuh
cinta tidak mengenal terlambat ataupun tersesat
dia punya waktu yang tepat untuk berhenti
dan dia tau harus kemana ia akan berlabuh
karena ketika takdir telah menemukan jalannya
Semesta menuntunnya, tanpa ada yg mampu menghalanginya
I'm still waiting you, #mrR :)
Saat bertemu kamu, aku seperti menemukan diriku lagi
Aku kembali menjadi aku yang dulu
Senyumanku, ceriaku, tertawaku, bahkan tangis bahagiaku
Kamu yang kini membantu menciptakannya
Aku tidak asing lagi melihat pantulan bayanganku
Tidak berlebihan jika nanti aku menyebutmu malaikat
Malaikat yang mengisi kekosonganku
Cintamu pula yang kini melengkapi separuh hatiku
Terima kasih #mrR
I will love you, As long as I live, from this moment on
Ahh, aku tidak tau harus sedih atau senang
Aku memang ingin melihat senyumnya lagi
Tapi saat itu tercapai, justru ada rasa nyeri di dalam
Karena aku tau, senyumnya kini bukan lagi untukku
Bahagianya sekarang bukan bersamaku
Kamu, istri mantan kekasihku
Bagaimana kabarnya?
Apakah dia tetap ceria seperti saat bersamaku
Apakah kamu mampu menjadi alasannya bertahan hidup?
Apakah kamu bisa menjadi alasan dia bangun pagi2?
Apakah kamu menjadi alasannya untuk selalu tampil rapi?
Apakah dia juga marah-marah padamu
Jika kamu berusaha untuk tidak bergantung padanya?
Kamu pasti kaget
Iya, saat bersamaku dulu dia rapi dan manis
Tapi sekarang tidak lagi, itu kata mereka
Kata teman-temanku dan juga teman-temannya
Dia tidak mampu bangun pagi-pagi
Sebelum bertemu denganku dan setelah berpisah denganku
Hanya aku yang mampu jadi alasannya bangun pagi
Iya, aku tidak pernah marah-marah apalagi bicara kasar padanya
seperti yg sering kamu lakukan
Tapi dia marah padaku jika aku mencoba bersikap mandiri tanpanya
Dengar, betapa pedulinya ia padaku
Bahkan saat dia memutuskan berpisah denganku
Dan memenuhi permintaan orang tuanya untuk menikah denganmu
Dia tidak mau melihatku menangis
Dia tidak mau membiarkan aku sendirian meneruskan sisa usiaku
Dia juga tidak mengundangku ke acara sakral kalian
Karena dia tidak mau melihat luka yang tersirat di mataku
Dia memperhatikanku, peduli padaku dengan cara yang berbeda
Dengan cara yang orang lain takkan mengetahuinya
aku masih sering mendengar bisikan lembutnya
mengantarkan aku memejamkan mata
yah, aku memang gila
entah segila apa aku mencintainya
hingga sugesti-sugesti tidak waras itu muncul sendirinya
bagaimanapun, apapun keadaannya
dia pernah menjadi bagian dari perjalananku
bersambung ke Surat Untuk Istri Mantan Kekasihku (2)
aylia
9, 8 atau 7 tahun yang lalu
Aku mengenal namamu, hanya namamu
Mungkin aku pernah bertemu denganmu sesekali
Tapi aku tak pernah tau
Siapa kamu, dimana tempat tinggalmu
Bagaimana pribadimu, dan semua apapun tentang kamu
Aku hanya mengingat namamu, itu saja
Sampai saat ini, setelah bertahun-tahun
Aku tak pernah berjumpa denganmu
Aku yang tak sempat berjabat tangan denganmu
Ataupun bertatap muka denganmu
Bahkan dengan kemampuan daya ingatku yang sangat lemah
Aku masih bisa mengingat nama lengkapmu
Mengingat sedikit lekuk wajahmu yang beranjak dewasa
Kenapa kamu yang bukan siapa-siapaku?
Di setiap jengkal langkahku
Di manapun mata ini menatap, melirik bahkan terpejam
Wajahmu yang menghiasi seluruh ruangku
Atau tidak bisa disebut menghiasi, tapi menghantui?
Entahlah...
Aku sampai takut
Aku takut kecintaanku kepadamu melebihi cintaku kepadaNya
Kepada penciptaku dan kepada Rasulku
Melebihi rasa sayangku kepada ibuku yang telah membesarkanku
Karena setiap aku menghadapNya, kau seperti tampak di depanku
Senyummu berada diantara Lafadz Tuhan dan Rasul
Ahh, aku yang salah
Mungkin ini terlalu cepat jika harus dinamakan jatuh cinta
Tuhan mengajakku untuk mengagumimu
Mengagumi indah ciptaanNya
Tapi aku keterlaluan, aku tidak tau diri
Aku malah jatuh hati padamu...
Bahkan naluri bawah sadarku menempatkan namamu di bawah nama ibuku
Naluriku menyebut namamu di setiap dialogku denganNya
Jangan salahkan aku, jatuh cinta padamu bukan kuasaku
Ini KuasaNya, KehendakNya
Tidak ada yang serba kebetulan di dunia ini kan?
Semua berjalan sesuai takdir dan RencanaNya
Jika kamu tak merasakan hal yang sama denganku, itupun juga KehendakNya
Dan aku harus menerima dengan lapang dada
Karena, sekalipun cinta selalu mempunyai dorongan untuk ingin memiliki
Akupun harus siap menerima takdir tidak bisa memilikimu
Aku harus siap saat Tuhan tak Meridloiku bersamamu
Karena sejauh apapun jarak kita
Jika Tuhan menakdirkan kita berjodoh, kita akan bersama selamanya
Dia hanya menunda waktu dan tempat yang tepat untuk mempertemukan kita kembali
Dan sedekat apapun jarak kita
Berapapun lamanya kita telah bersama-sama
Jika Tuhan tidak Meridloi, Dia akan memisahkan kita pada saat yang terbaik bagiNya
Yah, hanya TanganNya lah yang mampu menyatukan cinta kasih makhlukNya
21032013